Selasa, 02 Juni 2009

Aktualisasi Diri


Kalo sebelumnya kita udah ngebahas tentang bagaimana 'mensensitifkan' diri untuk cari tau bakat, dan ceritanya sekarang kamu udah tau dimana bakat/potensi diri kamu, jangan berhenti sampe situ aja!

Kecerdasan ibarat pisau, kalo nggak diasah ya bisa tumpul. Kata orang bijak sih gitu, hehe.. Tapi bener kok! Ya percuma aja lah kalo kita punya kemampuan tapi kita nggak tau gimana ngembanginnya.. Bisa ketinggalan jaman atuh... Bahasa gaulnya, nggak update!

Supaya potensi kita tetep terjaga utuh, ada baiknya kalo kita punya media untuk menyalurkan bakat tersebut, sekaligus untuk melatih dan mengembangkan bakat tersebut hingga lebih sempurna ke depannya. Yang paling populer sih, ikut aktif di ekskul, UKM, klub, atau tempat-tempat kursus informal. Join di komunitas dan ikutan forum juga bisa! Banyak cara deh. Tinggal sesuaikan aja ama dana yang ada. Ya kalo punya 'sponsor', belajar langsung di tempat kursus yang udah ternama bisa menjadi pilihan. Misalnya nih, sekolah fotografinya Darwis Triadi, sekolah animasi "Hello;motion", sekolah nyalon "Mustika Ratu", dll.

Tapi secara kita masih aktif di sekolah 'n kampus, bagus juga kalo kita turut aktif di kegiatan ekstrakurikuler yang ditawarkan sekolah, atau gabung di Unit Kegiatan Mahasiswa. Toh pilihannya juga banyak banget. Bersyukurlah kita hidup di jaman sekarang, dimana kesempatan kita untuk mengembangkan diri terbuka dengan sangat lebar, dan didukung pemerintah, seperti yang tercantum dalam Permendiknas No.22/2006 tentang Standar Isi yang memuat pengembangan diri dalam struktur kurikulum, dibimbing oleh konselor, dan guru/tenaga kependidikan yang disebut pembina. Pengembangan diri yang dimaksud disini adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian dari integral dari kurikulum sekolah.

Pengembangan diri dianggap penting karena memiliki fungsi:
- Pengembangan: untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka.
- Sosial: untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tangung jawab sosial peserta didik
- Rekreatif: untuk mengembangkan suasana rileks, menggembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunkang proses perkembangan
- Persiapan karir: untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik.

Malah, SMAN 81 (Jakarta Timur), SMA Negeri yang kayanya sampe sekarang masih menyandang predikat SMA Terbaik tingkat nasional (menyalip SMAN 8) -benerkah?, sejak tahun 2002 sudah memasukkan kegiatan ekskul ke dalam kurikulum integralnya (menjadi intrakurikuler). Di sini nilai ekskul berperan sebagai salah satu syarat kenaikan kelas, jadi sifatnya wajib.

Tujuannya? Tentu saja untuk mengembangkan bakat anak. "Otak kiri-kanan itu kan harus sama, tidak hanya belajar saja tapi dari segi lainnya juga harus. Sebagai sekolah unggulan, 81 kan pelajarannya ketat sekali, tapi dengan adanya kegiatan ekskul yang di inkul-kan, siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan bakatnya. Ternyata di sini orang tua mendukung, dan anaknya juga senang, jadi sampe detik ini sih berjalan mulus ya," kata Bu Damilah, pembina Ekskul Tari Tradisional (Tatra) SMAN 81.

Ekskul Tatra sendiri, merupakan salah satu dari 21 ekskul yang ada di SMAN 81, yang udah mengantongi banyak piala dari berbagai kejuaraan. Dengan jadwal latihan minimal seminggu sekali, peserta Tatra yang sampai 40 orang itu dianggap Bu Damilah memiliki bakat yang sangat bagus, sampai-sampai mereka sering diminta tampil untuk acara-acara pemerintahan. "Anak-anaknya sih pada suka ya kelihatannya. Dan lagi, biasanya kalo kamu mau sekolah di luar negeri untuk pertukaran pelajar kan harus punya skill, misalnya nari, nyanyi, dll. Ya kita bekalin dengan motivasi seperti itu aja, karena di sini kan peluang pertukaran pelajar sangat besar. Kita juga nerapin disiplin, latihan jam 8 ya pada dateng jam 8. Trus juga menjalin keakraban. Kadang-kadang seniornya di kelas 3 juga suka ikut ngebimbing juniornya."

Dari cerita Bu Damilah mengenai kegiatan ekskul Tatra, setidaknya kita bisa lebih memahami akan maksud dari fungsi-fungsi didirikannya ekskul -seperti yang udah dijabarkan sebelumnya- memang benar begitu adanya. Pokoknya apapun ekskulnya, yang pasti, akan betul-betul bermanfaat bagi kita. Udah bakat kita tersalurkan dan terlatih, kita juga bisa lebih intens bersosialisasi dengan temen-temen yang memiliki kesamaan minat. Dan bisa bikin rileks. Nggak suntuk lagi deeehhh..

Sumber Penghasilan

Nah sekarang nih, ceritanya kamu udah tau banget dimana potensi kamu, trus kamu juga rajin mengasahnya. Berarti, bisa dibilang kamu semakin potensial dong? Kan practice makes perfect, semakin intens kamu berlatih, semakin berkembanglah potensi kamu. Kalo memang seperti itu, bukan nggak mungkin lho, pada akhirnya, hobi yang kemudian berkembang menjadi potensi itu, bisa kamu manfaatin sebagai sumber penghasilan, baik yang cuma sebagai penambah uang saku, atau yang serius menjadi profesi (karir).

Banyak juga kan cerita narasumber flash dalam rubrik entrepreneur, hobi, career, dll, yang membangun karir/usahanya berkat hobi yang digelutinya? Misalnya, Entrepreneur Flash 07, Xait yang berawal dari doyan 'corat-coret' tembok namun akhirnya berhasil menghasilkan jutaan rupiah untuk karya sneaker custom-nya? Atau, Sani (Career Flash 01), yang sukses digaet perusahaan kreatif Singapura berkat hobi bikin ilustrasi komiknya? Pokoknya banyak banget lah contoh-contoh orang yang sukses berkat hobinya, yang tau dimana potensi dirinya, dan tau juga gimana cara ngembanginnya. Jadi nggak usah ragu lagi, gali terus potensi dirimu yaaaaaaa biar bisa sukses menuju masa depan. (TM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar