Selasa, 16 Juni 2009

Judge from Its Cover

Kamu bisa nyanyi? Ato punya grup band? Pasti pernah ngayal jadi terkenal dong... Sengetop Nidji, atau Glenn? Hmm... terserah selera kamu deh..

Sekarang, gimana kalo khayalan kamu berlanjut ke situasi sbb: Akhirnya, ada perusahaan rekaman yang tertarik bikinin kamu album. Dan sebagai the next star, ceritanya kamu baru aja menyelesaikan rekaman. Tapi masih ada satu tugas lagi yang harus kamu lakukan untuk merampungkan album tersebut, yaitu pemilihan desain cover album.

Nah, kalo kamu dikasih 4 ragam pilihan desain, seperti yang ada di bawah ini, kira2 yang mana yang bakal kamu pilih??

1. Pemandangan yang sejuk, dengan menggunakan foto lokasi yang indah
2. Desain yang jenaka atau gambar lucu lainnya
3. Pola yang abstrak tanpa arti jelas, tapi bikin orang berpikir, atau
4. Narsis, alias majang foto diri?


Dari desain sampul album yang kamu pilih tadi, kamu akan segera tau seperti apa kepribadian kamu, juga gimana orang lain memandang diri kamu. Disini, kita bertentangan ama ‘hukum’ “don’t judge a book from its cover”. Kok gitu? Karna, situasi khayalan yang sedang kita ciptakan ini, punya alasannya masing-masing:

Ide untuk merilis album itu berhubungan erat sama kebutuhan psikologis kamu mengekspresikan diri; sedangkan desain yang pengen kamu liat dalam album tersebut berhubungan dengan social image kamu (image yang pengen kamu dapatkan dari orang lain). Gitchu...


So, inilah kepribadian kamu berdasarkan pilihan yang udah kamu pilih tadi:

1. Pemandangan yang sejuk, dengan menggunakan foto lokasi yang indah

 Kamu memandang diri sendiri sebagai orang yang penuh dengan kepedulian dan lembut yang selalu memiliki senyum dan kata-kata baik untuk diucapkan kepada orang lain. Bahkan, sangat sulit membayangkan ada orang yang lebih sensitif dari kamu. 
 Tapi bagi orang lain, kadang-kadang seolah-olah ada tembok di sekitar kamu yang nggak mengijinkan apapun sampai kepada kamu. Semua kesensitifan kamu mulai terlihat nggak tulus. Jika kamu nggak pernah membuka diri dan menunjukkan gimana perasaan kamu yang sebenernya, orang-orang akan selalu bertanya-tanya apa yang sebenernya kamu pikirkan. 
 
2. Desain yang jenaka atau gambar lucu lainnya

 Kamu mudah bergaul, cerewet, dan menyenangkan diajak bergaul. Dan kamu sadar sekali dengan kelebihan kamu ini. Tapi ada kalanya orang lain bisa melihat sisi lain diri kamu, yang ternyata nggak bisa diandalkan, angin-anginan, dan cenderung terbawa suasana. 
 Dapat membuat orang lain tertawa itu bagus bener, tapi kalo jadinya malah kamu yang ditertawakan, lain soal kan?? 

3. Pola yang abstrak tanpa arti jelas, tapi desain yang membuat orang berpikir

 Kamu mengambil rasa sakit dalam mengekspresikan kreativitas alami dan bakat kamu kepada dunia. Well, bakat itu mungkin memang ada, tapi kamu juga harus ingat bahwa tiap-tiap orang memiliki bakat masing-masing. 
 Cara terbaik bagi kamu untuk terkenal adalah dengan menerima dan mampu bekerja sama dengan orang lain. Kamu mungkin akan merasa asing sampai akhirnya kamu terbiasa melakukannya. Yang perlu kamu perhatikan adalah, kealamian itu memang penting, tapi jangan biarkan kamu menjadi orang yang eksentrik/aneh.

4. Foto diri sendiri

 Mungkin banyak orang yang akan bilang “Narsis!”, tapi sebenernya ada tujuan ‘mulia’ di balik kenarsisan itu, yaitu pengen memberi tau ke semua orang tentang apa adanya diri kamu, seperti “Ini gue, looh..” atau “Gue banget”. Kamu melihat kejujuran sebagai ciri-ciri terkuat kamu. 
Tapi hati-hati, yang kamu lihat sebagai ‘kejujuran’ bisa dianggap sebagai ‘keras kepala’ oleh orang lain –“Ini gue, take it or leave it”. Waduh, kesannya egois banget yah?!
Intinya, jika kamu mau mempertahankan kesan yang sama selamanya, paling nggak kamu harus memastikan orang lain hanya melihat sisi baik kamu! Well u must be an angel instead human, then... ;p

*Sumber: Kokology

Jumat, 12 Juni 2009

Soon! iPhone 3G S


Apple Segera Rilis iPhone 3G S

Setelah sukses dengan peluncuran perdana iPhone 3G beberapa waktu lalu, kini Apple kembali akan segera meluncurkan seri terbaru dari iPhone yang diklaim sebagai ponsel berkecepatan tinggi dan berkekuatan penuh, yaitu iPhone 3G S. 

“Dua kali lebih cepat” (dari iPhone 3G), adalah janji yang diberikan Apple pada pengguna iPhone 3G S dalam mengakses seluruh aplikasi yang terdapat pada ponsel, termasuk fasilitas web browser, dan kecepatan untuk melihat lampiran email. Penyempurnaan performa dan grafis 3D yang ditambahkan pada ponsel ini juga bisa membuat pengalaman bermain menjadi makin mengasyikkan.

Pada iPhone 3G S, pengguna bisa mengabadikan momen-momen penting di manapun berada berkat fitur kamera 3 megapiksel yang auto focus dan fasilitas rekam video. Tidak hanya merekam video, kamu pun bisa mengedit dan langsung mengunggahnya ke jejaring favorit seperti YouTube. Selain merekam gambar dan video, kamu juga bisa merekam suara berkat aplikasi voice memos. Trus, fitur voice control memungkinkan ponsel pintar ini mengenali nama-nama yang terdapat dalam daftar kontak kamu, bahkan koleksi musik kamu. Jadi, kamu tinggal menyebutkan nama untuk menelepon seseorang atau memutar musik. Asik, bukan?

Di luar negeri, ponsel berkapasitas penyimpanan hingga 32 GB ini akan dirilis pada 19 Juni 2009, dengan harga mulai dari USD 199*. Di Indonesia, kita tunggu saja…

Untuk keterangan lebih lanjut, misalnya mengenai performa atau perbandingan lainnya, coba cek blog tetangga yah? :D. Mungkin bung Ario di sheggario.blogspot.com bisa bantu ;)

Notebook Acer Aspire Timeline



Ringan, Stylish dan Tahan Lama!

Kini, pengguna notebook bermobilitas tinggi tidak perlu khawatir lagi dengan masalah habis baterai. Cukup nge-charge sekali, dan notebook pun akan tahan hingga 8 jam! Itulah keunggulan terkini yang digadang-gadangkan Acer melalui notebook terbarunya, Acer Aspire Timeline. 

Adalah teknologi prosesor Ultra-Low Voltage (ULV) besutan Intel yang dipaketkan ke dalam notebook Acer Timeline, sehingga memungkinkan baterai mampu bertahan melampaui batas waktu notebook biasa (4 jam). Meski tahan lama, jangan takut notebook akan menjadi panas, karena Acer juga menambahkan teknologi pendingin yang diadopsi dari teknologi pada mesin jet modern. 

Nggak cuma itu, keunggulan lain dari Acer Timeline yang baru diluncurkan di Indonesia pada akhir Mei 2009 lalu adalah body-nya yang slim. Pasalnya, pada seri notebook Acer Timeline dengan layar 13,3 inci, beratnya hanya 1,6 kg; sedangkan untuk layar 14 inci 1,9 kg. Dan ketebalan kedua notebook ini tidak lebih dari 0,9 inci lho!
Jadi, nggak akan nambahin beban berat di pundak atau di tangan ;P. Walaupun notebook ini berwarna klasik (abu-abu kehitaman), tapi desainnya cukup stylish kan? 

Berikut adalah spesifikasi lainnya dari notebook seharga Rp. 7-9 juta ini: harddisk 500GB, RAM 2GB, kecepatan 1.2GHz, 5 in 1 card reader, Dolby sound room audio enhancement, Bluetooth, LED backlit, crystal eye webcam, Buit-in WiMAX DDR3 RAM dan 64GB SSD.  

Mau, mau, mau?? 

;p

Senin, 08 Juni 2009

Dzikra Bamboe by Yulia Rahmi



Yulia Rahmi (Yuli), mahasiswi Universitas Islam Siliwangi (UNIS) jurusan Bahasa Inggris (2003), udah setahun ini menggeluti dunia enterpreneur yang dibangunnya bersama kakak dan rekanannya di bawah nama “Dzikra Bamboe”. Produk yang ditawarkannya cukup unik dan sangat Indonesia. Tapi hal lain yang paling oke dan patut diacungi jempol adalah, dalam mengembangkan usahanya ini, Yuli pun melibatkan masyarakat sekitar, lho! Artinya ia turut berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan masyarakat sekitarnya. Great, isn’t it? So, simak deh pengakuan Yuli tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan usahanya itu.

Dzikra Bamboe
Berdiri 28 Juni 2006. Dzikra itu singkatan dari Dzikir sambil berkarya. Jadi waktu itu lagi malam Nuzulul Quran, kita ngobrol-ngobrol dan sepakat pengen bikin usaha yang unik. Dan tercetuslah nama Dzikra Bamboe. 

The Owner
Saya, kakak saya dan Pak Dede. Saya sebagai marketing, Pak Dede desainer & produksi, dan kakak saya lebih ke humas untuk pemerintahannya, karena kebetulan ia bekerja di dinas koperasi Jawa barat.  

Awal ketertarikan
Saya melihat ada peluang bisnis dari anyaman ini, karena keunikannya. Menurut saya kalo mau bisnis, kita harus punya keunikan dalam berkreasi. Selama ini kan bambu hanya jadi bilik, sedangkan saya memanfaatkan bambu untuk fungsi lainnya. Saya memadukan antara guna dan seni, karena itu yang dicari orang: suka dan perlu. Jadi meskipun hanya untuk tempat buah misalnya, sebisa mungkin tempat itu kita buat dengan karya seni. 

Produk
Tudung saji, lampu berbentuk pagoda, keranjang parsel, frame, dll.

Desain
Desain ada yang dari pak Udin (pengelola yang di Bogor), yaitu rantang, tudung saji dan lampu pagoda, selebihnya Pak Dede. Tapi terbuka juga bagi mereka yang memiliki ide-ide kreatif.

Material
Semua material berasal dari bambu. Kebetulan kami tinggal di sekitar Citarum, masih banyak air, jadi kami tanam disitu. Yang susah adalah bambu hitam, karena sulit dicari, jadi ke depannya saya pengen menanam bambu hitam karena selama ini saya hanya membeli bambu hitam, tidak menanamnya. 

Produktivitas
Saya memberdayakan masyarakat sekitar. Jadi dalam proses produksinya dibagi menjadi 3 bagian: rangka, nganyam, dan finishing. Yang merangka adalah bapak-bapak, nganyam ibu-ibu, finishing bapak-bapak. Saya tidak bisa bilang produktivitas per harinya berapa, karena tergantung mood-nya ibu-ibu. Bisa jadi sehari 3, atau lebih, atau kurang. 

Alasan nggak ngerjain sendiri

Kalo sendiri, saya rasa saya akan kewalahan, karena saya kan juga sambil kuliah. Tapi yang penting saya tau prosesnya seperti apa. Lagian saya lebih senang mengajak masyarakat, karena mereka juga butuh penghasilan. Mereka juga sebenarnya kan enak, pelatihan gratis, bahan dari kita, dan hasilnya pun saya bayar. 

Modal Awal
Saya memulai usaha ini dengan modal kurang lebih 10 juta, dari hasil patungan bertiga. Waktu itu saya minjem duit orang tua dulu. Yang bikin mahal adalah alat khusus yang digunakan untuk membuat suatu bentuk/rangka. Trus kompresornya (untuk memperhalus bambu) juga mahal. Selain itu yang sekarang saya butuhkan juga adalah alat untuk bikin tali, karena sekarang kami masih tradisional, pake tangan. Tapi kalo pake tangan ketipisannya bisa berbeda. Makanya sekarang saya juga lagi ngajuin ke salah satu perusahaan untuk program pembinaannya, mudah-mudahan bisa dikabulin jadi saya bisa beli alatnya. 

Pemasaran

Kalau untuk daerah Bandung saya pasarkan ke hotel-hotel dan restoran. Saya baru punya workshop / pabrik, tapi rencananya mudah-mudahan di tahun 2007 ini saya bisa buka galeri di Padalarang. Alhamdulillah saya sudah ekspor ke Malaysia. Untuk bulan kemarin kami sudah mengirim sekitar 100 tudung saji, namun katanya permintaan akan meningkat pada lebaran nanti, yaitu untuk produk rantang dan parsel. 

Media Promosi

Media promosi kami melalui internet, dan mengikuti pameran-pameran UKM.

Karyawan
Karyawan saya 10-15 orang, mulai dari anak-anak sekolah / putus sekolah, ibu-ibu sampai bapak-bapak. Mereka kita latih dulu. Mereka sih senang-senang saja. 

Penggajian karyawan
Tergantung dengan besar-kecilnya produk. Misalnya untuk produk yang kecil, saya bayar Rp 2000/pcs/tugas (rangka/ nganyam/ finishing). 

Harga Produk
Kami menjual antara Rp 10.000, (frame) - Rp 100.000,- (tudung saji besar). Kenapa mahal, ya karena proses pembuatannya sendiri kan cukup susah. 
 
Laba
Sebenernya sampai saat ini pun saya belom bisa all out ya, karena hasil dari penjualan masih terus kita puter untuk modal, jadi belom bisa mengenyam hasilnya. 

Kendala
Kendala yang dihadapi banyak. Pertama, tenaga kerja terbatas. Kedua, pemasaran yang agak terbentur, karena untuk kelas menengah ke bawah produksi kami dinilai mahal, jadi kami harus berusaha bagaimana caranya agar terjadi proses penjualan. Kami menyadari kalo produk ini sebenarnya kan masalah selera juga. Jadi kalo dijual di pasar ya pasti pada bilang mahal, karena mereka tidak melihat seninya. Sedangkan untuk pembeli di restoran atau hotel, mereka tidak kontinuitas, jadi hanya beli, that's it. Ya mungkin karena produk ini tahan lama juga kali yaa, jadi yang udah dibeli masih pada bagus. 

Bagi waktu antara kuliah dan kerja
Ini yang paling sulit. Paling ya.. saya kan kuliah pagi. Pulang kuliah saya ngajar bahasa inggris di tempat les, sampe sore. Tapi karena sekarang saya juga lagi skripsi, jadi kuliahnya udah nggak padet.. Biasanya saya melakukan QC (quality control) pada malem harinya. Tapi malah seringnya, mereka udah nyetor duluan sebelum saya kontrol. Saya rasa mungkin karena mereka udah terbiasa, jadi udah pada bisa menyesuaikan dengan standar kualitas yang bagus..

Kalo ada rejeki, maunya ekspansi or diversifikasi usaha?
Saya lebih senang mengembangkannya, karena target market kami udah jelas, produk kami diakui menarik & kreatif, jadi buat apa susah-susah cari usaha lain lagi?

 Harapan
Saya percaya, namanya usaha pasti ada untung. Sekarang saya ini kan masih dibilang merintis, tapi mudah-mudahan suatu hari nanti bisa menjadi perusahaan besar yang dikenal masyarakat luas. 

Obsesi
Pengen jadi pengusaha sukses



Rabu, 03 Juni 2009

Inspirasi: Benang Hikmah Perjalanan Hidup


Judul : Inspirasi: Benang Hikmah Perjalanan Hidup
Penulis : Iftida Yasar
Penerbit : Pelita Fikir Indonesia
Tebal : 220 halaman
Harga : Rp 50.000


Inspirasi, seringkali menjadi penyemangat kita dalam menjalani kehidupan ini. Datang dari segala penjuru, inspirasi tersebut memberikan harapan baru menuju kehidupan yang lebih baik. Begitu juga dengan buku berjudul ”Inspirasi: Benang Hikmah Perjalanan Hidup”, karya Iftida Yasar. Momen berharga selama 45 tahun perjalanan hidupnya ia torehkan menjadi suatu kumpulan kisah yang diharapkan bisa menjadi bahan pencerahan dalam membangun pribadi yang lebih baik.

Menyadari akan adanya keterkaitan antara kualitas SDM dengan bagaimana seseorang menjalani kehidupannya, penulis banyak berbicara mengenai kehidupan dan kejadian-kejadian real yang dekat dengan kehidupan kita. Dengan bahasa yang sederhana namun cerdas, ia tidak hanya menceritakan kembali pengalaman-pengalamannya, namun juga memberikan semangat dan dukungan pada kita untuk meningkatkan kualitas diri melalui topik yang diangkatnya pada masing-masing sub-bab. 

Buku ini ditujukan untuk umum, untuk siapa saja yang tergerak hatinya dalam membangun SDM yang berkualitas. Topik yang diangkat juga beragam, mulai dari identifikasi diri, teman, lingkungan, bangsa, sampai hubungan dengan Tuhan. Melalui bukunya, penulis mengajak kita untuk menikmati dan mensyukuri hidup ini, meski di saat kita menghadapi kesulitan. Things happened for reasons. Penulis percaya Tuhan tahu mana yang terbaik buat kita, sehingga kita tidak perlu mengeluh atas semua hal buruk yang terjadi pada kita. 

Dalam buku yang terbagi menjadi 6 bab ini terdapat pelajaran & hikmah yang dapat kita ambil. Bahkan, bukan tidak mungkin isi dari beberapa artikel yang diulas dalam buku ini menjadi sumber inspirasi kita untuk memulai hidup yang jauh lebih baik. Inspirasi bisa datang dari mana saja, bukan?

Juicing the Orange


Judul : Juicing the Orange
Penulis : Pat Fallon dan Fred Senn
Tebal : 222 halaman
Ukuran : 15 x 23 cm
Harga : Rp 40.000,-


Kreativitas, memegang peranan penting bagi perkembangan bisnis perusahaan. Namun sayangnya tidak semua pemimpin perusahaan menyadarinya, atau jika mereka menyadari, ide-ide kreatif yang muncul itu sering dimentahkan kembali karena dianggap terlalu ekstrim, berlawanan dengan kemauan klien, dan alasan-alasan lain yang pada akhirnya membuat kreativitas itu terbuang. 

Adalah Pat Fallon dan Fred Senn dari Fallon Worldwide yang berani mengutamakan kreativitas ke dalam strategi pemasaran dan periklanan kliennya. Dalam berbisnis, mereka justru mencari partner yang bisa diajak berimajinasi dan lebih tertarik pada strategi yang agresif, bukan tradisional. Menurut mereka, kreativitas bisa menghasilkan profit jika kita bisa menggalinya lebih dalam. 

”Juicing the Orange” merupakan hasil dari pengalaman mereka selama 25 tahun malang-melintang di dunia periklanan. Buku ini mengulas pemikiran-pemikiran kreatif mereka yang digunakan dalam strategi pemasaran dan periklanan, berikut kisah-kisah di balik layar kampanye pemasaran yang telah sukses diaplikasikan pada kliennya, seperti Citibank, TIME, BMW, United Airlines dan The Islands of Bahama. 

Ide-ide brilian yang terdapat dalam buku ini sangat menarik untuk dibaca karena selain bisa membantu kamu mengasah kreativitas dan mengembangkan imajinasi, siapa tau juga bisa menjadi inspirasi kamu dalam membuat strategi pemasaran yang segar dan berkualitas.  

Are You Ready To Succeed?


Judul : Are You Ready To Succeed?
Penulis : Prof. Srikumar S. Rao 
Penerbit : UFUK PRESS
Tebal : + 250 halaman


Ada kalanya sesorang merasa bosan menjalani rutinitas kehidupan… 
Ada kalanya seseorang merasa tidak puas dengan hidup yang tengah dijalaninya… 
Ada kalanya seseorang merasa hidup dalam dunia impian…

Dalam buku ini, Prof. Sikumar S. Rao mengajak Anda untuk bangun dari dunia impian tersebut, atau menciptakan dunia impian baru yang lebih baik. Tujuannya agar Anda dapat mentranformasikan diri Anda, menghayati hidup dengan kreatif dan juga menguasai diri. 
Dengan bahasa yang lugas, berikut ilustrasi cerita yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, buku ini sangat mudah dimengerti dan dipelajari. Persepsi penulis mengenai suatu permasalahan juga sangat menarik, seperti ketika ia mengatakan bahwa dunia yang kita hayati ini tidak nyata, melainkan maya adanya. 
Buku yang terdiri dari 9 bab ini mengulas mengenai permasalahan yang berkaitan dengan bagaimana kita menjalani kehidupan. Diantaranya pembahasan mengenai pola pikir, dimana penulis mengatakan pola pikir merupakan batu sandungan pertama sekaligus terbesar yang menghambat proses Penguasaan Pribadi (Personal Mastery). Pola pikir tersebut berjalan dua arah dengan sahabat setia manusia, yaitu suara batin: pola pikir memengaruhi suara batin, begitu juga sebaliknya. Menurutnya, suara batin tidak bisa disingkirkan. Setiap upaya untuk menghentikan suara batin akan membuatnya semakin kuat. 
Semua materi yang ada pada buku ini merupakan kumpulan strategi yang telah diuraikan, diuji dan diasah oleh orang-orang arif yang telah mencapai tingkatan spiritualitas yang tinggi. 
Hal yang menarik dari buku ini adalah, pada masing-masing bab terdapat latihan-latihan yang harus Anda lakukan jika ingin menuju kehidupan yang lebih bermakna. Jika Anda melakukan latihan-latihan yang diberikan dengan benar dan tekun, Anda dijamin akan merasakan perubahan total dalam diri Anda sehingga Anda tidak akan mau menukar dunia baru Anda dengan yang lama yang telah Anda tinggalkan. Anda akan menjadi pribadi yang lebih baik, yang dapat berpikir positif dalam menghadapi sesuatu. Maka Anda pun akan sukses menjalani kehidupan ini.
So, are you ready to succeed?


Pietra Sarosa, Membantu UKM Menuju Sukses

Pietra Sarosa, MSM.

Usianya masih terbilang muda: 28 tahun. Namun, ia sudah cukup banyak berkontribusi dalam perkembangan bisnis Usaha Kecil Menengah (UKM) di negeri ini. Di bawah nama Sarosa Consulting Group, ia menawarkan service berupa consulting, coaching, & training kepada mereka yang tertarik membangun bisnis UKM. Menurut Pietra, begitu ia sering disapa, pengetahuan masyarakat (segmen UKM) mengenai investasi masih rancu. Banyak dari mereka yang berpikir bahwa investasi membutuhkan modal besar, yang notabene bukan untuk kelas menengah ke bawah.

Mindset masyarakat yang seperti ini menjadi tantangan baginya. Karena itulah ia dan timnya sering mengadakan seminar dan workshop untuk memberikan pengetahuan mengenai UKM. Dalam seminarnya, Pietra selalu menekankan bahwa investasi bisa dimulai dengan modal kecil atau apa adanya, misalnya dengan membuka toko di rumah. 

Ketika disinggung mengenai ketertarikannya membuka konsultasi bagi kalangan UKM, bukannya menengah ke atas, Pietra menjelaskan selain sudah banyak, ia melihat anak-anak muda -sebagai mayoritas pelaku UKM- merupakan market yang potensial. Umumnya mereka penuh dengan ide-ide kreatif, namun masih merasa tidak percaya diri untuk memulai, sehingga mereka membutuhkan second opinion untuk mendukung kemajuan mereka.

“Tiap orang butuh second opinion. Sebenarnya yang dibutuhkan ketika Anda menjalankan bisnis adalah perasaan bahwa Anda punya teman dalam menjalani semuanya. Ada yang memberi tahu ‘jangan begini..’ atau ‘sebaiknya begini..’. Karena banyak orang yang tidak percaya diri. Nah begitu mereka growing, mereka akan ingat siapa konsultan mereka,” ujar pria yang mengidolakan Mark Goff ini.

Sedangkan untuk sampai pada titik dimana kliennya dianggap sudah bisa start running the business, klien tersebut harus melewati coaching yang dibagi menjadi beberapa tahap yang harus dijalani dengan seksama. Tahap-tahap tersebut masa penyelesaiannya tergantung dengan masing-masing orang. Bagi Pietra, yang penting adalah kliennya harus merasa nyaman terlebih dahulu, sehingga tidak ada yang merasa seperti dipaksakan.

Selain itu, ada hal penting menurut Pietra yang bisa dijadikan cara untuk mempelajari bagaimana menjadi seorang enterpreneur, yaitu belajar memahami ketidakpastian, karena bisnis investasi adalah bisnis yang tidak mengenal kepastian. Namun, bagi pria kelahiran Solo ini, kepuasan menjadi seorang enterpreneur adalah ketika ia bisa turut serta mengurangi jumlah pengangguran. 

“1 orang enterpreneur artinya ia sudah mempekerjakan dirinya sendiri. Itu saja sudah bisa dibilang mengurangi satu beban ketegantungan. Misal seorang enterpreneur merekrut 10 tenaga kerja, maka dengan adanya 1000 enterpreneur baru, 10000 orang sudah tidak perlu bingung kemana harus cari kerja.”

 Menyadari bahwa tidak semua orang memiliki bakat sebagai pengusaha, Pietra berpendapat bahwa langkah yang paling efektif dalam memberikan modal untuk UKM adalah dengan monitoring calon-calon pengusaha terlebih dahulu. Baru kemudian dipilih mana yang berpotensi untuk menjadi ‘lokomotif’ bagi ‘gerbong’ lainnya. ‘Gerbong’ itu adalah orang-orang yang merasa lebih nyaman dengan menjadi karyawan.  

Sebenarnya, awal pria kelahiran Solo ini terjun menjadi seorang enterpreneur ‘berkat’ celetukan-celetukan yang ditujukan pada dirinya. Pria lulusan Akuntansi UI namun merasa tidak cocok sebagai akuntan ini kerap mengeluarkan buku-buku bertema enterpreneur, namun masih di bawah bendera perusahaan orang lain. Akhirnya setelah mencicipi bekerja sebagai auditor dan financial planner di perusahaan selama kurang lebih 2 tahun, Pietra pun beralih menjadi ‘pengusaha’.

Kini, dengan statusnya sebagai Managing Partner Sarosa Consulting Group, Pietra membantu calon-calon pengusaha baru untuk membangun/mengembangkan bisnis UKM-nya, sesuai dengan obsesinya: menjadikan Sarosa Consulting Group sebagai Leading Consultant Form bagi UKM. 

Angelina Sondakh, Membangun Personal Image



 Siapa yang tidak kenal wanita yang satu ini. Sebagai mantan Puteri Indonesia 2001, wajahnya kerap muncul di layar kaca, terlebih hubungannya dengan Adjie Massaid yang belakangan ini cukup santer diberitakan di media. Namun selain berita keartisannya, Angie, begitu ia disapa, memiliki segudang aktivitas, pengalaman & pengetahuan yang lebih bermakna untuk di-share. Ditemui di seminar Forum Kajian Manajemen, Angie terlihat anggun dengan celana panjang dan kemeja batik sutera yang dipakainya. Ia hadir sebagai pembicara dan memberikan presentasi berjudul "Membangun Personal Image". 

Memang tidak diragukan lagi kepiawaiannya dalam topik yang bersangkutan. Sebagai anggota DPR-RI Komisi X (2007), Duta Orangutan, Duta Keraton Surakarta, Duta Batik Rakyat, Duta Gerakan Gemar Membaca dan juga penggagas WOMAN (Women Act for Humanity and Environment), tentunya Angie dituntut untuk bisa memberikan citra yang baik pada dirinya sekaligus tempat dimana ia berperan sebagai wakil rakyat maupun sebagai duta yang selalu berhubungan langsung dengan publik. Buktinya sampai sejauh ini, tidak ada image buruk yang dilekatkan pada diri Angie, bukan? Menurut Angie, kunci dalam menjaga image hanya satu: be nature, agar tidak terlihat dipaksakan. "Tapi sebelum kita menentukan image seperti apa yang ingin kita tunjukkan, kita harus mengetahui seluk-beluk diri kita terlebih dahulu!," saran Angie.
 
Dalam membangun personal image, ada kalanya sesorang membutuhkan figur idola sebagai inspirasi. Begitu juga dengan Angie. Penggemar Hillary Clinton ini banyak dipengaruhi oleh berbagai sumber yang memacunya menjadi seorang yang lebih baik. Bahkan dalam agenda yang selalu dibawanya tiap hari, terdapat berbagai kalimat bijak yang diucapkan oleh orang-orang ternama, seperti Hillary Clinton, Mother Theresia, sampai Angelina Jolie. Bagi Angie, ucapan-ucapan bijak tersebut merupakan motivasi yang mampu membentuk kepribadian seseorang ke arah yang baik. Tapi yang paling penting adalah, jangan sampai niat pembentukan image itu menjadi beban bagi diri sendiri. 

 Selain menyadari pentingnya personal image, Angie juga menyadari bahwa tuntutan profesi mengharuskannya untuk menguasai bahasa asing minimal bahasa Inggris. Meski sudah menguasai bahasa Inggris karena pernah tinggal di luar negeri, wanita yang berprinsip 'start a day with a smile' ini sampai sekarang masih terus memperkaya perbendaharaan kosa kata bahasa Inggris-nya. Tiap hari, paling tidak Angie menghapalkan 5 kata baru yang selalu diulangnya agar bisa cepat diserap. Menurut Angie, banyak kata baru yang berkembang tiap harinya, karena itu kita tidak boleh berhenti belajar. Lagipula, kemampuan berbahasa Inggris dapat turut mendukung personal image. (TM)

  

Yosef A. Torry Osa (pemilik Torry Coffee), “Customer Service is Very Important!”


Yosef Apollonius Torry Osa, atau yang sering disapa Torry, mungkin masih terbilang pemain baru di bidang enterpreneur. Namun jika berbicara mengenai dunia Food & Beverage (F&B), bisa dikatakan ia sudah banyak makan garam. Selama lebih dari 14 tahun Torry berkecimpung di lingkup Hotel & Tourism, dengan spesialisasi F&B. Ia pernah bekerja di kapal-kapal pesiar sebagai dining room steward, dan bertahun-tahun malang-melintang di dunia perhotelan dengan memegang berbagai jabatan mulai dari level captain sampai banquet sales operation & coordinator. Akhirnya, kecintaan Torry pada F&B juga lah yang membawanya menjadi enterpreneur, sebagai pemilik Torry Coffee. 

 Sebenarnya jiwa enterpreneur sudah ada pada diri Torry sejak ia masih kuliah di Universitas Sahid jurusan Hotel & Tourism. Ia membayar biaya kuliahnya dari hasil menjual makanan kecil dan minuman buatan sendiri. Bersama seorang teman, Torry berjualan dengan menggunakan gerobak dorong. Semangat Torry menghapus kelelahannya. 

Ia yakin Tuhan akan berpihak padanya selama ia masih berusaha dan berjuang. “Prinsipku, selama keringat menetes; selagi kita berusaha dengan baik dan jalannya baik; tidak ada negative thinking, Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik buat kita.” Doa Torry sepertinya terjawab. Kini ia mulai menuai benih dari bibit yang ditanamnya. Dari Snack ala Torry yang dulunya menumpang jualan di tempat temannya menjadi Torry Coffee yang telah berkembang di tiga tempat di Jakarta, yakni Tebet, Kalimalang dan Cipete. Sederhana, adalah satu kata yang dapat menggambarkan kepribadian Torry. Meski Torry Coffee sudah menjadi alternatif tempat berkumpulnya anak-anak muda Jakarta, ia tidak mau coffee shop miliknya disebut kafe. Ia tetap menganggap Torry Coffee sama saja dengan dagangan lainnya.

Namun, Torry tetap memberikan sentuhan style bintang lima pada ‘kedai’nya tersebut, baik dari segi quality and taste of the product, juga the quality of service control. Untuk itu ia selalu memberikan training selama 3 hari pada karyawannya, sebelum mereka turun ke bar & kitchen Torry Coffee. Harapannya, agar karyawan Torry Coffee memiliki ilmu yang tidak kalah dengan lulusan dari jurusan F&B. 

Dari berbagai pelatihan yang disampaikan, menurut Torry service telah menjadi harga mati dalam menjalankan bisnisnya. Baginya, customer is the king. “If you want to order something that is not on the menu, we can do it.” Begitu juga dengan menjaga kedekatan dengan pelanggan. Tidak hanya menyapa, Torry pun sering menjalin komunikasi dengan para pelanggannya. Untuk lebih mendekatkan diri dengan para pelanggan ia sengaja meng-expose para bartender-nya ketika membuat makanan dan minuman. Tujuannya, agar customer dapat melihat proses pembuatan hidangan ala Torry Coffee, sehingga dapat terjalin interaksi yang baik dengan para stafnya. “Bagaimanapun caranya, customer service is very important for me!” tegas Torry. 

Sifat Torry yang ramah dan berjiwa muda memudahkan Torry dalam bergaul dengan pelanggannya yang rata-rata berasal dari anak-anak muda. Di lain pihak, Torry adalah sosok yang perfeksionis di mata karyawannya. Sedikit kesalahan akan menjadi masalah besar olehnya. Akan tetapi, Torry tidak sungkan-sungkan meminta maaf jika ia yang berbuat kesalahan. Introspeksi dan disiplin pun menjadi nilai-nilai yang ia tanamkan pada anak didiknya. (TM)



Grafiti / Mural: Seni yang Merusak?



“Bukan sesuatu yang baru,” kata Harry Hudaya, Ketua Jurusan Periklanan Interstudi sekaligus “bapak”-nya anak-anak komunitas pelaku grafiti ‘Artoholic’ ketika ditanya pendapatnya mengenai eksistensi grafiti / mural di Indonesia.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa grafiti / mural sudah ada sejak jaman Soeharto, jaman Soekarno, jaman Jepang dan Belanda, bahkan jaman primitif. Fungsi grafiti / mural bermacam-macam, namun intinya sebagai bentuk komunikasi dan penyampaian ekspresi. Grafiti dulu lebih banyak ditujukan untuk kritik sosial & politik, seperti coretan kalimat “Merdeka atau mati”, “Adili Soeharto”, “Gantung Soeharto”, dll. Kemudian seiring berubahnya jaman, grafiti / mural pun berganti tren menjadi ajang untuk narsis almamater sekolah/kampus, geng atau komunitas. Yang paling sering ‘tampil’ di jalanan sih, nama-nama STM.

Tapi selain itu, banyak juga bermunculan grafiti / mural yang menonjolkan seni tersendiri, yang nggak hanya asal nyemprotin pilox ke tembok trus bikin kalimat-kalimat kritis atau narsis dengan font yang sangat plain, melainkan penulisan dengan tipografi yang nyeni –dan akhirnya menjadi khas grafiti-, juga gambar-gambar yang bagus, lucu, unik dan menggoda. Meski tetap ada unsur kritik sosial, namun disain jauh lebih kreatif. Seperti yang terlihat pada grafiti yang di-demo-kan anggota komunitas Artoholic: “Orang Iklan Nggak Pinter Bikin Iklan Tentang Dunia Iklan”. Sebuah kritik yang ditujukan oleh orang-orang periklanan, yang keluar dari anak-anak iklan itu sendiri.  

Apa sih Grafiti itu, dan apa bedanya dengan Mural?
Jika grafiti diartikan wikipedia sebagai kegiatan seni rupa yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk dan volume untuk menuliskan kalimat tertentu di atas dinding dengan menggunakan cat semprot kaleng (pilox); mural nggak jauh beda dengan grafiti, hanya saja alat yang digunakan bukan pilox, tapi cat tembok. Nama mural dipatenkan sejak Perang Dunia II, tepatnya di Mexico ketika akan menjadi California (zaman penjajahan), kemudian muncullah mural dan grafiti yang berupa sindiran-sindiran terhadap pemerintah. Pada masa itu mural ‘n grafiti berfungsi sebagai penanda geng, identitas yang menunjukkan wilayah mereka. Kedua kegiatan ini sama-sama dikategorikan dalam street art atau seni jalanan. 

Grafiti / Mural = Vandalisme ?

Bagi sebagian orang, grafiti/mural merupakan vandalisme karena merusak tembok/dinding yang sedianya mulus dan bersih, namun bagi penggemar seni, grafiti dan mural dilihat sebagai salah satu bentuk seni yang memiliki kreativitas. RazQ, salah satu muralis jalanan yang berstatus sebagai mahasiswa DKV Usakti, beranggapan bahwa selama tidak mengurangi nilai estetis dan nilai fungsi, grafiti ‘n mural itu bukan vandalisme. Di kampus A Universitas Trisakti, mural dijadikan sebagai dekorasi / penghias tempat nongkrong dan kantin. Begitulah dunia grafiti dan mural. Penuh kontroversi. Makanya dalam melaksanakan aksinya (istilahnya ngebom untuk grafiti; ngeblok untuk mural) para bombers dan muralis ini lebih sering melakukannya diam-diam pada tengah malam. Meski begitu, tetep aja aksi kejar-kejaran dan petak umpet dengan polisi atau pamong praja kerap mewarnai aksi tengah malam mereka.  

‘Peralatan Perang’

Peralatan yang dibutuhin buat ngebom dan ngeblok adalah pilox dan masker, kapur (buat bikin sketsa), cat tembok, cat kayu, biang cat, kuas. “Jangan lupa bawa motor, biar kalo ketahuan pamong praja bisa kabur,” ujar RazQ sambil cengengesan.

Dari corat-coret jadi duit

Dicap ilegal oleh pemerintah (walau ada beberapa pemda yang menghargai karya mereka dengan menyediakan lahan khusus untuk unjuk grafiti/mural) tidak menyurutkan nyali mereka untuk terus mengekspresikan diri melalui grafiti/mural. Mereka percaya bahwa karya mereka bukanlah karya yang asal-asalan, melainkan karya seni yang keluar dari ide, otak, pemikiran yang kreatif. Malah banyak diantara para bombers dan muralis yang pada akhirnya ‘dibajak’ oleh perusahaan besar untuk mendesain produk perusahaan (limited edition), desain interior, desain poster/bilboard, dll. Intinya, kegiatan yang sering dipandang sebelah mata ini, ternyata bisa menghasilkan pundi-pundi uang!

Nah, kalo begini hasilnya, apakah pemerintah masih tetep nggak mau ngedukung ngebom ‘n ngeblok? 

==

Some of The Bombers & Muralists: (mereka yang meraup keuntungan dari hobi ngebom ‘n ngeblok...)

Uwi, Advertising Interstudi
Salah satu anggota Artoholic yang ditemui dalam demo grafiti-nya Advertising Interstudi ini mengaku pernah di-hire salah satu perusahaan produsen mobil dari Jepang untuk mendesain motif/corak mobil keluaran terbaru dan limited edition. Kini ia juga lagi dalam proses dealing dengan salah satu perusahaan sepatu asing yang brand-nya terkenal dimana-mana, untuk ngeblok di sepatu tersebut. 

Xait, Trisakti

Kalo Uwi masih dalam proses dealing, Xait justru udah sukses ber-grafiti ria pada sneakers limited edition-nya sepatu Nike. Ia pun lagi mengembangkan usaha sepatunya (dengan disain grafiti/mural tentunya) di bawah brand “league”. 

Wantek, Seni Rupa UNJ
Cowok satu ini baru aja merampungkan pesanan untuk ngeblok di temboknya SDN Keagungan, Jakarta Barat. Ia menggambar peta Indonesia, dengan gambar masing-masing Pulau di tiap tembok, agar para siswa bisa menguasai peta Indonesia. Wantek dibayar 5 juta untuk pekerjaannya itu. 

Raga, mahasiswa DKV ’02 Usakti

Lebih dari tiga tahun bergelut di bidang ini, kini karya Raga telah menyebar di berbagai tempat seperti Taman Kanak-kanak, warnet, rumah makan, distro, juga untuk event pensi anak SMU yaitu membuat backdrop panggung. Bahkan ia pernah membuat mural untuk interior Pizza Hut dengan bayaran sekitar 20 juta. 


(written as reported by me & gita/Flash)

Said Achmad Mubarak a.k.a Xait (Customized Sneakers Designer):



“U are what u wear!”

Grafiti, pada umumnya merupakan seni rupa yang menggunakan tembok sebagai medianya. Tapi bagi mahasiswa desain grafis Trisakti yang beken dengan nama “Xait” ini, media untuk bergrafiti tidak hanya terbatas pada tembok saja, tapi juga di sneaker dan mainan. Meski sebagian besar karya yang telah dibuatnya hanya untuk collectible items, namun hingga kini sudah banyak klien (baik perorangan maupun perusahaan) yang memintanya untuk meng-custom sneaker.

Dari kecil udah suka menggambar
Perkenalan Xait dengan grafiti dimulai saat ia duduk di bangku SMA. Dengan bakat menggambarnya yang sejak kecil udah keliatan, Xait sering bikin sketsa tulisan di selembar kertas atau di buku ketika lagi suntuk belajar. Kemudian pada pertengahan awal 2004, Xait mulai mengeksekusi sketsa-sketsa yang pernah digambarnya ke tembok-tembok jalanan ibukota. Tujuannya? Selain untuk show off akan karyanya, menurut Xait grafiti di tembok jalanan bisa menghilangkan kejenuhan publik saat macet di perempatan lampu merah. Bukan grafiti yang plain, tentunya. Tapi grafiti yang colorful dan menarik. Selain di tembok, Xait juga sering menggunakan media kanvas sebagai arena grafitinya. Trus, gimana ceritanya sampai bergrafiti di sepatu dan mainan?

Inspired by a friend
Ceritanya, suatu hari Xait ngeliat sepatu temennya yang penuh gambar dan warna yang dibuat sendiri, yang pada akhirnya menginspirasikan dia untuk membuat his own customized sneakers sebagai identitas pribadinya. Nah sejak saat itulah ia meng-custom sneakers, dimulai dari koleksi sneakers pribadinya. 

Konsep disain
Awal konsep disain Xait customized sneakers adalah grafiti dan karakter, namun kini Xait sering ‘bermain’ dalam pattern, bentuk grafis dan warna. Tapi kalo klien punya disain sendiri, Xait pun mampu melakukannya. Oya, kalo kamu jeli, Xait itu punya ikon tersendiri lho buat identitasnya, yaitu karakter yang diberi nama “Miaow” oleh sang pencipta. 

Customized Sneakers, Limited items
Memang nggak semua customized sneakers karya Xait dijual ke publik, karena kebanyakan dibuat hanya untuk collectible items. Lagian, awal Xait menekuni bidang ini juga bukan karena uang, tapi lebih kepada penerapan desain dan pengaplikasian ide dan kreatifitasnya ke dalam media yang dipilihnya itu. 
Tapi, kalo kamu termasuk orang yang seneng mengekspresikan diri kamu, jangan ragu ‘tuk pesen Xait customized sneakers biar bisa bebas berekspresi melalui sneaker Xait. Dijamin, dengan membayar Rp 300 ribu – 1 juta (tergantung custom dan sepatunya), sneaker pesenan kamu akan menjadi satu-satunya sneaker di dunia ini (kalo ga dibajak ya?!), karena Xait Customized Sneakers bener-bener terbatas, alias in limited edition. Dan nggak usah takut luntur, it’s waterproofed!
So far, Xait memasarkan hasil karyanya dengan mengikuti pameran-pameran seni di beberapa kota besar, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Nah, dari pameran-pameran seperti Black Urban Art, Urbanize, Custom Show, Sneaker Exhibition, dan lain-lain itulah karya Xait dikenal orang juga perusahaan-perusahaan tertentu yang pada akhirnya meminta dia untuk meng-custom sneaker-nya.  

Inovasi
Namanya juga anak seni, pastinya penuh dengan kreativitas. Gitu juga dengan Xait. Ia mengaku nggak pernah berhenti cari ide baru untuk inovasi. Sebenernya nih, ada projek baru yang sedang diusahakan Xait ke depannya, tapi sayangnya ia masih merahasiakan seperti apa projek yang sedang digarapnya (hmmm.. better be more cool!).
Selain sneaker, Xait juga sering meng-custom mainan. Tapi untuk mainan ini, Xait sama sekali belom mau ngejualnya lho, meski udah beberapa orang yang nyoba ngerayu mo ngebeli customized toys-nya. Sampe sekarang, karakter mainan yang dipake Xait adalah karakter yang didapatnya dari seorang teman yang kebetulan adalah produsen mainan lokal, tapi ke depannya udah pasti Xait juga pengen bikin mainan karyanya sendiri. Dengan karakter Miaow, tentunya. “Pokoknya gue baru mo ngejual customized toys gue kalo gue udah produksi sendiri mainan si Miaow.” Tuh, kan?

Obsesi
Sebagai pelaku customized sneaker, Xait berharap banget “Sneaker Culture” khususnya Sneaker Customizing akan semakin berkembang dan dikenal masyarakat luas, seiring berkembangnya Urban Art Scene di Indonesia. “Bagi gue, sneaker, sepatu, atau alas kaki apapun itu telah menjadi sebuah simbol buat nunjukin status dan nunjukin kepribadian (self identity) setiap orang,” kata Xait mengungkapkan alasannya. 

Gimana....??? Tertarik dengan sneakernya? Mungkin kamu bisa melihat lebih banyak lagi koleksi xait cutomized sneakers di link yang gue kasih yah.
(TM)

Paralayang: Free as a Bird



Pernah sirik ama burung ‘n superman karna kemampuannya yang bisa terbang?
Well, sebenernya kamu ga perlu mimpi jadi burung ‘n superman untuk bisa terbang dan melihat isi bumi dari atas. Cukup dateng ke tempat penyelenggara paralayang, kamu udah bisa terbang bebas layaknya burung!

Apa itu paralayang?
Istilah paralayang diambil dari kata berbahasa Inggris ‘paragliding’ yang artinya parasut. Parasut ini digunakan sebagai alat untuk mengangkat tubuh kita, dengan memanfaatkan tenaga angin, tentunya. Bahkan, dalam olah raga dirgantara ini, angin memegang peran utama. Ia membawa kita terbang tinggi dan jauh. Karena itu, pengetahuan mengenai arah angin sangatlah penting. Biasanya, kamu akan terbang pada ketinggian 1000-2000 meter. Jika sudah menguasai tekniknya, kamu akan bisa mengatur ketinggian dan jarak terbang kamu. 

Pemula? Gapapa.. kan ada instruktur
Buat kamu yang pengen nyoba paralayang tapi masih takut terbang sendiri, tenang aja! Kamu bisa ambil paket tandem, yaitu terbang layang bersama seorang instruktur. Tapi kalo punya nyali, mendingan kamu nyoba terbang sendiri (paket solo), agar bisa merasakan sensasinya yang luar biasa. 

Terbang Layang di Tempat Wisata Agro Gunung Mas, Puncak
Tempat ini adalah tempat paralayang yang banyak dikunjungi para penggemar terbang layang. Lokasinya juga asik, dikelillingi perkebunan teh. Untuk masuk ke kawasan wisata ini cukup bayar Rp 1000 untuk dewasa, dan Rp 500 untuk anak-anak, tapi untuk mencoba paralayang, kamu harus membayar Rp 200ribu untuk sekali terbang, selama 1-2 jam (harga berlaku untuk paket solo maupun tandem). Landasan terbang layang ini dulunya bekas landasan gantolle pada PON tahun 1986 dan baru dijadikan sebagai landasan paralayang pada tahun 1990. 
Di dekat lokasi ini terdapat sebuah bangunan peninggalan jaman Belanda, yang dahulunya merupakan sebuah benteng, namun kini digunakan sebagai warung peralatan paralayang. Bentuknya bulat, dan bertempat di atas bukit. Oya, di lokasi paralayang ini juga terdapat sebuah batu nisan berwarna hitam, yaitu batu yang sengaja dibuat sebagai tanda jasa klub paralayang Saudi Arabia yang telah membantu merenovasi tangga menuju landasan.

Mau latihan dulu (kursus)? Bisa!

Kalo kamu pengen banget mahir di olah raga yang menantang ini, kamu bisa ikutan kursus yang diselenggarakan oleh klub-klub paralayang. Yang harus diperhatikan adalah, kamu harus cari penyelenggara pelatihan paralayang yang dibekali ijin resmi (lisensi) dari Persatuan Olahraga Dirgantara Layang Gantung Indonesia (PLGI) - Federasi Aero Sport Indonesia (FASI). Kursusnya berdasarkan tingkatan masing-masing orang, jadi ada kelas dasar sampai kelas lanjut. Peserta kursus terbuka untuk siapa aja, kalangan mana aja, baik laki-laki maupun perempuan, berusia 14-60 tahun, mulai dari anak SMP, SMA, mahasiswa, dan banyak juga eksekutif muda.

Salah satu penyelenggara pelatihan paralayang bersertifikat Boarding Galayang Gantung Indonesia (BGGI), induk Federasi Aero Sport Indonesia (FASI), adalah Fly Indonesia Paragliding yang juga berlokasi di tempat wisata Agro Gunung Mas, Puncak. Pada awal-awal pertemuan (1-2 kali), latihan dilakukan di Bukit Sentul dengan ketinggian 20 meter, baru selanjutnya di Puncak. Hal ini karena latihan dilakukan dengan ketinggian bertahap. Untuk ikutan kursus ini, kamu harus ngeluarin kocek sebesar 5 juta rupiah dengan waktu pertemuan 8-10 kali, tiap Sabtu dan Minggu. 

Hal-hal yang harus diperhatikan
Beberapa hal yang harus dipersiapkan dan diperhatikan kalo kamu mau terbang layang. Cuaca. Seperti yang tadi sudah dijelaskan, kalau angin itu memegang peranan penting dalam paralayang. Jadi usahakan terbang layang saat cuaca cerah, sehingga angin ga terlalu kenceng, juga ga dikit-dikit banget. Lokasi. Biasanya lokasi dibedakan antara penerbang pemula dengan yang sudah expert. Sepatu boots. Gunanya untuk menjaga suhu tubuh pada kaki. Kalo ga punya boots, minimal gunakan sepatu sport. Baju terbang. Mengingat kamu akan berada di ketinggian 1000-2000 meter dari permukaan tanah, jangan lupa gunakan baju yang bisa menahan kamu dari dingin dan kencangnya angin. So, pake jaket, or minimal sweater deh. Parasut. Jenisnya juga macam-macam, tergantung tingkatan pemula/mahir. Selain parasut utama, kamu juga akan dibekali oleh parasut cadangan, untuk jaga-jaga bila terjadi sesuatu yang ga diinginkan dengan parasut utama tersebut. Harness, atau dudukan. Helmet untuk melindungi organ tubuh kita yang terpenting. Selain itu, masih ada beberapa hal dan peralatan tambahan lainnya yang penting juga untuk diketahui, misalnya bawa peta agar ga tersesat, pengukur angin (windmeter), radio/HT, dll. Untuk lebih jelasnya jangan lupa tanyakan dengan instruktur paralayangmu. 

So, wujudkan keinginan terbang kamu dengan mencoba paralayang. 
Selamat terbang bebas bagai burung! 

(as reported by Melien/Flash)
 

Climber, si Penakluk Tebing


Panjat tebing adalah salah satu olah raga yang cukup menantang namun digemari pria-pria karena bisa memacu adrenalin mereka. Rasa bangga juga kerap muncul jika mereka berhasil menaklukkan tebing curam, plus kebanggaan akan image yang melekat pada climbers yang katanya gagah, macho dan jantan yang bisa membuat cewek-cewek ‘klepek-klepek’. Bener nggak-nya, terserah kamu deh... Yang jelas, nggak semua orang berani nyobain olah raga yang satu ini. Dibutuhkan syarat-syarat khusus yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang climber sejati. Kamu harus punya niat, tekad dan semangat yang kuat untuk climbing dan yang pasti harus punya nyali dan tidak acrophobia (penyakit takut ketinggian).

Tapi meski kamu udah punya ketiga syarat utama itu, bukan berarti kamu bisa langsung bebas melenggang pergi memanjat, karena masih banyak hal-hal lain yang perlu kamu pelajari sebelum climbing. Apalagi kalo kamu masih tergolong amatir. Lupain sok-sok-an deh, karena ini menyangkut nyawa kamu lho! Jadi lebih baik kita persiapkan segala sesuatunya dengan baik, bukan? Di dunia climbing itu sendiri sebenarnya juga terdapat level-level yang sebaiknya dilakukan secara bertahap. Pemula nggak boleh langsung nyobain climbing yang tahapannya paling susah. 

Tahapan-tahapan itu adalah: bouldering, buildering, toproping, kemudian lead climbing. 

Bouldering. Tipe panjat tebing ini dianggap sebagai bentuk murni dari olah raga panjat tebing yaitu memanjat problem/rute pendek yang biasanya nggak terlalu tinggi (sekitar 3 meter). Aksi ini dilakukan tanpa tali pengaman. Wall climbing termasuk dalam kategori ini. 

Buildering. Hampir sama dengan bouldering tapi obyeknya bukan tebing alam melainkan bangunan konstruksi manusia seperti gedung perkantoran, mal, tiang, jembatan tinggi. 

Toproping. Tipe panjat tebing yang menggunakan tali pengaman. Untuk ilustrasinya, bayangin aja tali timba sumur. Cara mainnya persis kayak cara kerja timbaan sumur itu. 

Lead climbing. Jenis panjatan ini dilakukan dengan cara yang berbeda dengan toproping. Jika di toproping tali pengaman diikatkan langsung pada pemanjat, pada lead climbing tali pengaman dipegang oleh belayer (dari bawah) yang bertugas mengulurkan tali pada si pemanjat. Level ini terbagi 2, yaitu sport climbing dan traditional climbing (trad climbing). Pada sport climbing rute yang dipanjat dipasang hanger/bolts tiap jarak tertentu, sedangkan trad climbing bersih dari bolts. (Sumber: www.tebingcadas.com)

Wall climbing juga memiliki jenis-jenis climbing yang dibagi berdasarkan speed, difficulties, dan border. Speed berdasarkan kecepatan, dengan menggunakan papan/wall yang lurus dan tinggi. Difficult berdasarkan tingkat kesulitan pada papan/wall; biasa menggunakan papan yang ber-trek. Sedangkan Border merupakan tingkatan yang paling sulit dengan menggunakan papan/wall setinggi 2-3 meter yang banyak trek-nya.  

Untuk mendukung suksesnya climbing kamu, kamu juga harus melengkapi diri dengan peralatan-peralatan climbing yang sangat berguna untuk menunjang keselamatan kamu. Memang untuk belanja keperluan climbing ini ‘kantong’ kamu akan terkuras habis, tapi semua itu sebanding dengan manfaat yang akan kamu peroleh. Remember, safety first! Peralatan yang dibutuhkan antara lain: harness yang dipakai seperti celana (Rp. 250ribu); webbing: sama seperti harness tapi bentuknya tali, harganya nggak jauh beda dengan harness. Carabiner (cincin berbentuk oval atau huruf D, mempunyai gate yang berfungsi sebagai peniti) dan Figure of Eight (chest harness) juga kudu dibeli (Rp.110-120ribu); carmentel: tali yang panjangnya 100m (Rp. 1,2juta); dan matras (Rp. 25ribu). Harga-harga ini jangan dijadiin sebagai patokan utama ya, karena harga sangat tergantung dengan bahan dan merk yang dipilih.  

Bagi climber yang profesional, kerjaan mereka udah nggak cuma manjat papan/wall aja, tapi udah ekpedisi merambah tebing-tebing curam yang ada di Indonesia, mulai dari Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Sebut saja tebing-tebing di daerah Sukolilo-Pati atau Lahat di Sumatera. Arealnya yang terjal benar-benar menantang maut. Tapi herannya nggak ada kegentaran sedikit pun di hati climbers. Bahkan ketika jiwa mereka dan orang-orang terdekat pernah terancam pun, mereka masih tetap setia dengan hobi climbing itu. Seperti halnya yang dialami Hendrik, mahasiswa UNJ yang pernah menjadi juara I Panjat Tebing pada lomba Porseni Politeknik se-Indonesia di Samarinda. Nyawanya hampir melayang ketika tali pengamannya terlepas saat lagi memanjat tebing di Lahat. Beruntung tali yang terlepas tersebut tersangkut di batu sehingga nyawanya masih bisa diselamatkan. Menurut Dafi, atlet climb DKI Jakarta yang pernah merebut peringkat lima South East Asean Campionship 2006, taruhan nyawa dalam hobi climbing memang sudah menjadi bagian dari ‘paket’ climbing itu sendiri, terlepas dari semua profesi pasti punya resiko. Tapi hal itu hanya akan membuat para climbers untuk lebih profesional dan berhati-hati, bukannya trauma atau mundur. 

Sampai saat ini, climbing masih berada pada taraf hobi, bukan karir. Meski banyak dari climbers yang sangat total dalam climbing hingga meraih juara, namun mereka sendiri pun mengaku kalo hobi climbing bukanlah kegiatan yang bisa dijadikan sebagai pegangan hidup alias profesi. Maklumlah, masa depan atlet di negeri kita kan nggak secerah masa depan atlet di luar negeri. Tapi mudah-mudah seiring berjalannya waktu, atlet bisa menjadi alternatif profesi yang bisa menjanjikan ya, sehingga climbers seperti Hendrik dan Dafi bisa terus eksis menaklukkan tebing sekaligus meniti karir dengan hobinya itu. (TM)

Indonesian Cheerleading Community (ICC)



“Cheerleading is a Sport!”

Itulah wacana yang didengungkan temen-temen kita yang tergabung dalam ICC. Sejak berdiri pada tanggal 25 Februari 2005, mereka pantang menyerah mencoba untuk mempopulerkan cheerleading sebagai suatu olah raga, sekaligus mensosialisasikan teknik-teknik cheerleading yang benar dan aman sesuai standard International Federation of Cheerleading (IFC). Biar lebih jelas lagi mengenai komunitas ini, dan kenapa sih mereka 'ngotot' bilang kalo "cheerleading is a sport", berikut wawancara gue dengan Oki Trihartomo (Oki), the President of ICC.

Gimana awal mulanya terbentuk ICC?
Pertama ICC belum berbentuk organisasi, hanya sebuah website yang saya dan rekan saya (Dian Anggraini) buat, yang tujuan utamanya waktu itu sebenarnya hanya ingin sebagai wadah silaturahmi antar Cheerleader se-Indonesia, karena waktu itu memang belum ada wadahnya. Ternyata sejak itu, respon yang didapat sangat besar, hingga akhirnya berkembang menjadi sebuah organisasi seperti sekarang ini.

Visi & Misi?
Visi ICC adalah menjadikan Cheereleading sebagai suatu cabang olah raga di Indonesia. Sedangkan misi ICC adalah mempopulerkan Cheerleading sebagai suatu olah raga, serta senantiasa mensosialisasikan teknik-teknik Cheerleading yang benar dan aman (pentingnya untuk menomorsatukan SAFETY dalam setiap kegiatan Cheerleading) sesuai standard International Federation of Cheerelading (IFC).

Kenapa cheerleading bisa dikategorikan sebagai olah raga?
Gini, pandangan masyarakat awam di Indonesia saat ini mungkin Cheerleading hanyalah aktivitas sekelompok remaja wanita yang bersorak sorai dan mengenakan seragam mini.. ini adalah anggapan yang akan kami rubah. Segala jenis aktivitas di dalam Cheerleading yang sebenarnya adalah murni aktivitas olah raga, perlu fisik yang prima, serta teknik yang matang, sama halnya seperti olah raga lainnya seperti basket, atau sepak bola. Coba deh, datang ke latihan rutin kita (Minggu, jam 11 siang di Gedung Gulat Pintu 4 Senayan, red) dan lihat sendiri, siapapun yang melihat pasti tidak bisa dapat menyangkal bahwa Cheerelading sudah sangat sepantasnya dikategorikan sebagai suatu olah raga. 

Apa saja program-program ICC?
Program ICC tahun 2008:
- Menyelenggarakan kompetisi Nasional. Saat ini belum ada kompetisi Cheerleading Nasional tahunan, yang sebenarnya merupakan satu syarat yang penting untuk terbentuknya atmosfir olah raga yang sehat.

- Mengadakan Coaching Clinic bagi Cheerleader, serta Coaching Class dan Examination bagi para pelatih Cheerelader, serta seluruh praktisi Cheerleader di Indonesia, untuk menyamakan standar.
- Tim ICC All-Stars* dijadwalkan akan mengikuti kompetisi di Tokyo Jepang untuk kedua kalinya, Cheerleading International Open.
- Menerbitkan buku panduan DASAR-DASAR CHEERLEADING serta video instruksional, untuk disebarkan ke daerah-daerah yang belum terjangkau oleh ICC.

Apa kegiatan rutin ICC? 
Kegiatan rutin ICC adalah latihan bareng, nongkrong bareng, main bareng. Kita punya beberapa tempat makan langganan buat ngumpul, main bilyar atau main bowling bareng. Sering juga sekedar ngumpul aja di rumah salah satu anggota, nonton video Cheers bareng, atau bahas tentang Cheerleading, pokoknya ga jauh-jauh dari situ lah  hehe

*Gimana syarat masuk ICC All-Stars? 
Untuk masuk anggota ICC All-Stars, syaratnya cuma satu: CINTA CHEERLEADING. Cuman kan ICC All-Stars itu ada tim inti, ada tim Junior, dan ada juga anggota yang belum masuk tim. Jadi siapa saja, asal memenuhi syarat di atas, boleh daftar untuk masuk ICC All-Stars. Kita melihat perkembangan dari tiap individu dengan mengadakan evaluasi setiap beberapa bulan sekali. Dari situ kita tahu siapa yang berhak masuk tim Junior, naik pangkat ke tim inti, dsb. Oya, satu lagi syaratnya, anak sekolah yang masih menjadi tim Cheerleader di sekolahnya TIDAK diperbolehkan untuk masuk tim ICC All-Stars, dengan pertimbangan manajemen waktu.
Perlu digarisbawahi, tim ICC All-Stars tidak dimaksudkan untuk mengikuti kompetisi Cheerleading di Indonesia. Target kita adalah kompetisi Cheerleading di luar negeri. Di dalam negeri, kita hanya perform untuk pengisi acara, yang sebenarnya mempunyai tujuan utama untuk mempertontonkan kepada sebanyak mungkin khalayak, bahwa “ini lho, cheerleader yang seharusnya itu ya seperti ini.”.. hehe..

Sampe saat ini, berapa jumlah anggota ICC?
Di Jakarta saat ini ada sekitar 15 tim yang diasuh ICC, dan anggota ICC All-Stars ada sekitar 40-50 orang. Jika satu tim beranggotakan 12-16 orang, hitung saja sendiri.. heheh.. Selain itu juga di Bandung ada sekitar 10 tim, dan mulai Januari hingga April 2008, ICC akan melakukan kampanye marathon ke Jogjakarta, Semarang dan Surabaya, untuk merangkul tim-tim Cheerleader yang ada di sana. 

Apa keuntungan ikutan ICC?

Apa ya?? Hehe.. Pokoknya selama ini ga pernah ada yang merasa ga diuntungkan kok.. heheh..  

==

President : Oki Trihartomo, S.S.T., Ak.
Vice President : Ami Sulistyo, AMd. Kom.
Technical Secretary : Dian Anggraini, AMd. Bhs.
Treasurer : Anon Raras Mitayani, AMd. Bhs.
Public Relations : Margareta Dwi Widowati, S.E.
Legal Officer : Jacky Yusuf M., S.E.

"CHANGE THE WORLD with Change Your Self"




Adalah Irwan Ahmett, alumnus Disain Grafis IKJ, yang mempunyai mimpi untuk mengubah dunia ke arah yang lebih baik melalui kampanye perubahan perilaku yang digagasnya di bawah nama CYS (Change Your Self). Menurutnya, kita tidak akan bisa mengubah dunia jika kita tidak mengubah diri kita sendiri.

Mimpi indah tersebut membayangi Irwan Ahmett sejak 2 tahun silam. Sebuah mimpi yang merupakan hasil dari pengalaman menghadapi titik perubahan dalam hidupnya. Tepatnya saat ia berusia 30 tahun, ketika ia berusaha memikirkan kembali arti hidup. Beberapa pertanyaan pun ia tanyakan pada dirinya sendiri: hal apa yang membuatnya bahagia; siapa orang yang paling ia cintai; apa yang sebenarnya ia cari dari apa yang ia kerjakan, dsb. Pada akhirnya pertanyaan-pertanyaan tersebut membentuk suatu titik akumulasi yang membuat Irwan berpikir bahwa dirinya nggak akan bisa menjawab pertanyaan itu kalau ia sendiri nggak mengubah perilakunya. Dan sejak saat itulah ia bertekad untuk melakukan perubahan-perubahan, mulai dari hal yang paling sederhana, misalnya cara pandang Irwan terhadap dirinya sendiri. Kemudian perubahan-perubahan lainnya pun terjadi secara bertahap pada hidupnya.

Yang menarik menurut Irwan adalah ketika perubahan-perubahan yang dilakukannya ternyata turut mempengaruhi perilaku orang-orang di sekitarnya, namun justru karena terjadi perubahan kolektif, orang malah jadi tidak sadar sudah terjadi perubahan. Melihat adanya perubahan positif yang terjadi baik di dirinya juga orang-orang di sekitarnya setelah ia melakukan perubahan perilaku, nah dari situlah Irwan mulai mengkampanyekan perubahan perilaku kepada orang-orang sekitar, dimulai dari orang-orang terdekatnya sampai ke khalayak luas. Meski sadar hal tersebut nggak gampang, tapi Irwan yakin bahwa kita tidak akan bisa mengubah dunia kalo kita tidak mengubah diri kita sendiri. “Ketika kita memiliki suatu keinginan dan kita yakin keinginan itu bisa kita lakukan, maka seluruh alam semesta ini akan membantu mewujudkan keinginan kita," kata Irwan mengutip pepatah bijak yang kerap menjadi penyemangatnya.

Kampanye CYS

Sejak April 2005, Irwan melakukan kampanye CYS di 3 kota, yaitu Jogja, Bandung dan Jakarta. Ia memilih Kota Pelajar sebagai kota pertamanya berkampanye CYS karena di kota tersebut ia adalah stranger, alias orang asing yang nggak kenal dengan siapapun, sehingga akan lebih mudah mendeteksi apakah kampanye CYS yang dilakukannya efektif atau tidak. Menurutnya, jika ia melakukannya di Jakarta, tempat dimana ia tinggal dan bersosialisasi, maka bisa jadi orang-orang yang datang ke kampanyenya adalah teman, sahabat, rekan, atau saudara yang kenal dengannya, yang dateng hanya karna merasa nggak enak pada dirinya. (Maksudnya, sok setia kawan gitu...)

Anyway, dalam 2 bulan pertama Irwan berkampanye CYS, ia melalui masa-masa pengorbanan dan perjuangan, dimana kampanyenya hanya dihadiri oleh beberapa orang saja. Namun setelah 3 bulan bertahan, kampanye CYS mulai dikenal banyak orang dan diekpos media. Sejak saat itu kampanye CYS mulai memasuki kampus-kampus dan talkshow radio. Materi yang dibicarakan beragam: masalah narkoba, pergaulan, percintaan, perkuliahan, dan berbagai masalah kehidupan lainnya. Pokoknya ujungnya berakhir dengan dukungan Irwan yang memotivasi mereka untuk melakukan perubahan perilaku.

Dalam berkampanye CYS, Irwan melakukan pendekatan personal. Ia melakukan presentasi, dialog interaktif, penyuluhan, dan konseling. Semuanya gratis. Bahkan stiker (terkadang pin) bertuliskan kalimat-kalimat bernuansa CYS yang dibagikannya pun free of charge. Hanya merchandise berupa kaos saja yang dijualnya, yang hasil penjualannya ia gunakan untuk melakukan riset mengenai suatu perilaku individu. Memang dalam seminar-seminar yang diselenggarakannya, Irwan mengaku nggak mau asal ngomong dan asal ngajak orang tanpa ada data yang bisa dijadikan referensi untuknya dalam membahas suatu materi CYS. Di lain pihak, Irwan mengaku terkadang solusi yang ia tawarkan dalam konselingnya justru ia buat sesimpel mungkin, misalnya pernah ia hanya menyarankan pada seseorang untuk potong rambut sebagai solusi dari permasalahan orang tersebut. Tapi ternyata potong rambut tersebut bener-bener membawa perubahan baik pada orang itu, yaitu orang tersebut menjadi lebih percaya diri.

Menurut Irwan, nggak hanya orang psikologi yang dapat mengerti tentang permasalahan hidup manusia. "Orang cuma butuh didengar," kata Irwan. Makanya, jika orang psikologi dalam menganalisa permasalahan lebih ke psikologi analisis, tapi kalo Irwan berdasarkan komunikasi visual aja. Hal ini juga lah yang mendorongnya untuk berkampanye CYS melalui stiker yang dibagi-bagikannya. Harapannya, semakin sering kalimat dalam stiker tersebut dilihat seseorang, semakin besar pula kemampuan kalimat tersebut mengubah perilaku seseorang itu.
Memang sih, untuk mengubah perilaku yang udah jadi kebiasaan sehari-hari itu nggak gampang. Apalagi kalo rasa males udah mendera! Rasanya beraaat bangeeet. Tapi kalo kamu udah niat dan yakin kamu bisa, maka kamu pun akan bisa. Apalagi, dengan adanya hati nurani dalam diri manusia, yang disebut-sebut Irwan sebagai software yang paling unggul. “Hati nurani kita itu tanpa dikasih tau juga udah pinter. Dia ga perlu dikasih tau mana yang baik mana yang buruk. Ia nggak pernah boong. Tapi lingkungan yang sering membuat kita disorientasi, nggak mau lagi mendengarkan hati nurani. Jadi itu yang harus dijaga. Jangan sampai kita menutup hati nurani kita.”

CYS makes u think positive

CYS udah beberapa kali bekerja sama dengan pihak-pihak lain, salah satunya dengan pemerintah kota mengenai busway. Pada waktu itu, CYS bukan khusus mengajak orang naik busway, tapi hanya ingin menyampaikan bahwa busway bisa menjadi salah satu sarana transportasi kita, dan betapa banyaknya keuntungan yang dapat dirasakan dibalik kontroversi busway, seperti mengurangi polusi, membuka lapangan kerja, bahkan bagi sebagian orang busway sangat menguntungkan mereka. Menurut Irwan, jika kita hanya berkutat pada segi negatifnya saja, maka kita tidak akan pernah bisa maju. Karena itu, “Pikiran positif sangat membantu,” ujar Irwan. Dan Irwan pun melanjutkan kalimatnya dengan menyebutkan sejumlah keuntungan positif dari bencana banjir. “Lihat saja efek banjir.. renovasi rumah laku, bengkel laku, laundry laku... Ya sedih juga sih dengan keadaan banjir seperti itu... tapi kalo kita liat negatifnya terus ya ga akan maju.”

Social Responsibility

Selain berkampanye perubahan perilaku, CYS juga ikut turun tangan dalam kegiatan bakti sosial terhadap korban bencana. Untuk membantu korban lumpur Lapindo, CYS menjual lumpur Lapindo dengan harga Rp 50.000 untuk 100ml. Lumpur tersebut hanya untuk lucu-lucuan, kata Irwan, tapi ternyata respon orang terhadap aksinya itu cukup bagus. Menurut Irwan, di situlah mindset orang bisa terlihat. “Orang kalo mo beli trus abis itu dibuang juga gapapa.. tapi mindsetnya mereka kan mereka udah ikutan berkontribusi dalam ngebantu ngurangin lumpur lapindo walopun cuma 100ml.” Hasil dari jualan lumpur tersebut pun mereka berikan kepada warga.

Nggak cuma itu, hal unik lainnya yang pernah dilakuin CYS adalah ketika banjir besar Februari lalu, CYS mengeluarkan “JakAirTa”, yaitu minuman yang warnanya sengaja dibuat persis dengan air banjir. Kalo yang ini nggak dijual, cuma dibagiin aja, sebagai bentuk kepedulian. Mau tau rasanya? Jawab Irwan: kecut sekecut-kecutnya! Biar orang tau rasanya kebanjiran kaya gimana... Seru ya?

Bola Es CYS

"Ibarat menggelindingkan bola es," begitu kata Irwan menggambarkan perjalanan kampanye CYS ini. Berawal seorang diri, kini meski ia nggak tau persis jumlah massa CYS sudah berapa, tapi paling nggak ia mengaku sudah didatangi lebih dari 1000 orang selama kampanye itu. Sebenernya tim inti CYS hanya 2 orang, yaitu Irwan dan Mahdi, selebihnya berfungsi sebagai voulenteer CYS, yang siap membantu kampanye CYS kapan dan dimanapun.

Oya, sampe sekarang Irwan sudah mencetak lebih dari 5000 stiker untuk dibagikan kepada orang-orang yang tergerak hatinya untuk melakukan perubahan perilaku. Nggak cuma di 3 kota tersebut di atas aja lho, tapi juga didistribusikan ke Eropa (Belanda), Amerika (New York), dan Australia. Sejalan dengan mimpinya, Irwan berharap konsep perubahan ini bisa diterima oleh siapa saja di belahan bumi manapun.

Ayo Raih Beasiswa!!


 Banyak orang tua yang harus banting tulang, rela kerja keras asalkan anaknya dapat sekolah dan menjadi pintar. Bayangin aja, dari TK sampai Perguruan Tinggi, orang tua kita harus merogoh kocek sedalam-dalamnya untuk membiayai pendidikan kita. Padahal udah bukan rahasia lagi kalo biaya pendidikan di negeri tercinta kita ini mahalnya selangit. Belom lagi kalo mereka juga harus dibebankan dengan biaya-biaya tambahan lainnya baik yang jelas maupun tak jelas. Kebayang kan betapa besarnya pengorbanan orang tua kita pada kelangsungan hidup kita sampai sekarang ini?? Nah, pernah nggak sih kamu memikirkan, langkah & cara apa yang bisa kamu lakukan untuk ngebantu orang tua meringankan biaya sekolah kamu? 

 Jujur, gue salut banget sama teman-teman yang udah kebuka pikirannya untuk nggak menyusahkan orang tua lagi. Mereka nyoba cari duit sendiri dengan berawal jadi enterpreneur kecil-kecilan atau kuliah sambil kerja kantoran. Tujuannya ya cuma satu, supaya bisa biayain kuliah dengan hasil keringat sendiri tanpa ngerepotin orang tua. 

 Di lain pihak, kita juga sadar bahwa nggak semua orang seberuntung itu. Bahwa cari kerja susah. Bahwa nggak semua orang punya modal untuk berwirausaha. Kalo gini masalahnya, lantas gimana solusinya? Well, pertama kamu harus inget & yakin dulu bahwa "dimana ada kemauan, disitu ada jalan". Begitu juga halnya dalam permasalahan ini. Caranya gampang-gampang susah, tapi yang jelas teramat sangat membutuhkan kemauan, semangat dan kerja keras. 

 Kamu harus rajin belajar biar berprestasi. Kamu harus rajin bergaul biar mudah bersosialisasi dan memiliki banyak pengalaman organisasi. Kamu harus serius dalam menjalani sesuatu. Jika kamu sudah mengantongi segudang prestasi akademik dan non-akademik, maka kamu akan selangkah lebih dekat pada 'tiket' yang akan membawamu bebas dari biaya-biaya pendidikan sehingga dana yang biasanya digunakan untuk membayar uang kuliah bisa dialokasikan ke 'pos' lain yang juga bermanfaat. Tiket itu bernama "beasiswa". Apapun bentuk beasiswa itu, siapapun yang mendapatkan beasiswa itu, sudah bisa dipastikan betapa bangganya ia berhasil meraih tiket yang tidak sembarang orang bisa mendapatkannya. 

Apa itu beasiswa?
Beasiswa adalah bantuan yang diberikan oleh pihak tertentu kepada perorangan yang digunakan demi keberlangsungan pendidikan yang ditempuh (www.wikipedia.org).

Apa saja macam-macam beasiswa?
Jenis-jenis beasiswa kini bermacam-macam.
1) Full beasiswa (100% tuition reduction). Ini beasiswa yang paling diincar banyak orang, karena kalo kita bisa mendapatkannya, kita nggak akan pusing-pusing lagi mikirin gimana caranya bayar uang kuliah & makan. Ibaratnya kamu udah tinggal 'ongkang-ongkang kaki' aja karena semua biaya perkuliahan udah ditanggung pihak pemberi beasiswa. Nggak cuma itu, kamu juga akan mendapatkan uang saku buat jajan sehari-hari. Asik nggak tuh? 
2) Beasiswa untuk meringankan biaya kuliah (tuition reduction). Beasiswa ini ditujukan bagi yang nggak menerima full beasiswa. Dengan beasiswa ini kamu bisa mendapatkan potongan biaya kuliah sebesar 60-75%, tergantung dari masing-masing pihak pemberi beasiswa.
3) Beasiswa yang diberikan secara berkala/rutin. Jenis beasiswa ini bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, misalnya untuk makan, bayar asrama, beli buku, dll. Besarnya tergantung dari masing-masing pihak pemberi beasiswa. Ada yang memberikan per bulan, ada juga yang per semester.
4) Beasiswa yang hanya diberikan sekali waktu. Jenis beasiswa ini biasanya diberikan pada mereka yang menjuarai perlombaan. Kebanyakan sih sekalian untuk promosi gitu..
5) Ikatan dinas kerja. Beasiswa ini diberikan pada mahasiswa berprestasi yang udah mengakhiri masa pendidikannya. 

Sampai kapan masa berlaku beasiswa?
Masa berlaku beasiswa berbeda-beda sesuai dengan ketentuan dari masing-masing pihak pemberi beasiswa.

Pihak mana aja yang mengeluarkan beasiswa?
Wah sekarang sih utungnya makin banyak pihak-pihak yang menyelenggarakan beasiswa ini. Mulai dari pemerintah, BUMN, sekolah-sekolah, kampus-kampus, bahkan nggak jarang beasiswa juga diberikan sebagai hadiah pada perlombaan-perlombaan tertentu. Makanya kamu harus aktif ngikutin berbagai lomba yang ada ya!
Selain itu kini juga banyak perusahaan-perusahaan swasta yang memberikan beasiswa yang konon sebagai bentuk dari kepedulian mereka terhadap lingkungan (CSR = Corporate Social Responsibility). Ya mudah-mudahan aja akan lebih banyak lagi perusahaan swasta yang peduli akan nasib anak bangsa...

Apa yang bisa kita dapatkan dari beasiswa?
Banyak sekali keuntungan yang bisa kita ambil dari mendapatkan beasiswa. Tentunya dari segi ekonomi, beban finansial kita jauh berkurang dengan adanya keringanan biaya kuliah baik yang full beasiswa maupun yang tidak. Sedangkan kalo dilihat dari segi non-materi, maka keuntungan yang kita dapatkan adalah rasa bangga terhadap diri sendiri atas prestasi yang kita raih, dan kepuasan batin karena bisa turut meringankan beban orang tua. Yang pasti orang tua kita juga akan senang melihat anaknya bisa terus sekolah, pintar dan berhasil. Keuntungan tambahannya, kamu bisa jadi beken kalo bisa ngedapetin beasiswa atas prestasi brilian kamu sendiri. Misalnya kalo kamu sukses mempertahankan IPK cumlaude sampai lulus kuliah sehingga kamu dapet beasiswa untuk nglanjutin ke jenjang yang lebih tinggi, ya otomatis kamu akan jadi buah bibir di kampus dong! Sekali-kali jadi bahan gosipan kan nggak massyalah.. Selama beritanya berita bagus.. ya nggak??

Syarat apa saja yang diperlukan untuk mendapatkan beasiswa?
Nah ini dia nih yang harus kamu perhatiin banget-banget supaya formulir aplikasi beasiswa kamu nggak ditolak mentah-mentah. Biasanya syaratnya macem-macem dan nggak boleh ada satu poin pun yang terlewatkan. Seleksinya cukup ketat lho, jadi kamu harus nyiapin segala sesuatunya dengan mateng. Siap?
1) Nilai Indeks Prestasi (GPA) Minimum 3.00. Kamu harus belajar ekstra keras untuk bisa mendapatkan IP minimum 3. Dan yang harus kamu inget, penilaian IP ini nggak cuma diliat pada 1 semester aja lho, tapi juga menurut grafik IP kamu selama kuliah. IP yang naik turun bisa-bisa bikin kamu dieliminasi dari proses seleksi, karena poin ini (prestasi akademik) memiliki porsi yang paling besar dalam babak kualifikasi.
2) Kemampuan berbahasa Inggris. Biasanya acuan yang dipakai adalah IELTS min. 6,5 atau TOEFL min. 500
3) Batasan umur. Batasan umur yang ditetapkan berbeda-beda, tapi umumnya sih tidak lebih dari 35 tahun. Tapi semuanya juga tergantung pada tingkatan beasiswa yang kita ingin inginkan, misal akademi, BA, pasca sarjana, doktor)
4) Keadaan finansial. Kemampuan ekonomi seseorang juga turut memengaruhi layak tidaknya ia mendapatkan beasiswa. Ya nggak adil juga kan kalo yang ngedapetin beasiswa adalah orang-orang yang sebenernya masih mampu membiayai kuliah sendiri tanpa harus terseok-seok banting tulang demi mendapatkan uang untuk bayar kuliah? Tapi untuk mendapatkan beasiswa dengan alasan ini kamu juga harus memberi bukti-bukti otentik bahwa kamu berasal dari keluarga yang kurang mampu. Misalnya surat keterangan dari Pak RT/Lurah.
5) Formulir aplikasi. Formulir harus diisi selengkap-lengkapnya, sebenar-benarnya & sejelas-jelasnya. Kamu juga harus melampirkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Biasanya di formulir ini juga ada essay mengenai alasan mengapa kamu pantas mendapatkan beasiswa itu, atau topik lain yang ditentukan oleh pihak pemberi beasiswa.
 
Bagaimana prosedurnya?
Setelah kamu tau syarat-syarat mendapatkan beasiswa dan sudah kamu lengkapi semuanya, kamu juga harus mengetahui prosedur permohonan beasiswa. Tiap-tiap penyelenggara pasti memberikan informasi mengenai hal ini, jadi kalo nggak terlampir di formulir aplikasinya, kamu nggak boleh ragu dan malu untuk bertanya lebih lanjut lagi. Kalo semuanya udah oke: kamu udah mengirim formulir aplikasi ke pihak yang bersangkutan, maka yang harus kamu lakukan adalah menunggu dan berdoa. Menunggu karena proses seleksi akan membutuhkan waktu yang nggak sebentar (maklumlah, yang ngantri kan nggak cuma kamu aja.. tapi bisa jadi belasan, puluhan bahkan ratusan orang!); dan berdoalah supaya permohonan kamu dikabulkan sehingga kamu bisa bikin orang tua senang!!

Ok, mudah-mudahan uraian di atas bisa 'menggoda' hati dan pikiran kamu untuk bekerja keras demi meringankan beban orang tua. Kita kan udah gede, udah saatnya kita mandiri & sadar diri akan tanggung jawab sebagai pelajar sekaligus anak. Beasiswa bisa bantu kita menggapai mimpi lho. Ayo raih beasiswa!!

INFO BEASISWA

Di bawah ini ada beberapa pihak yang memiliki program beasiswa, yang mungkin bisa jadi referensi kamu dalam mencari informasi mengenai beasiswa.

Perusahaan/Yayasan/Pemerintah
1. Sampoerna Foundation. 
 Sampoerna Strategic Square, Tower B Lantai 3, yang berlokasi di Jalan Jendral Sudirman Kav. 45 Jakarta 12930. Menawarkan beasiswa S1 dalam negeri untuk 40 orang, dengan rekomendasi bidang ekonomi dan teknik, di universitas-universitas berikut ini: UI, UGM, Unair, ITB, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
2. Djarum
2. Bakrie
3. Unilever Indonesia
4. PT Indofood. YKAI, Jl. Teuku Umar 10, Jakarta Pusat. (021) 390 8141/150
5. Aminef (American Indonesian Exchange Foundation)
6. Kedutaan Brunei Darussalam. Wisma GKBI Jl.Rasuna Said Lt.19 Jakarta Pusat.
7. British Government - British Council, Pemerintahan Jepang melalui mombusho-nya, dan kedutaan-kedutaan lain. Tiap kedutaan pasti punya program beasiswa.
8. Departemen Agama, Depdiknas, dll. 
Semua Departemen pasti punya program beasiswa.

Kampus-Kampus
UI, IPB, UGM, ITB, UNPAD, STT Telkom, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Trisakti, Binus, Digital Studio, Bina Sarana Informatika, Univ. Budi Luhur, University of Professional Education Belanda, LPK Globalindo Yogyakarta, dll.

Website
 www.milisbeasiswa.com www.aminef.or.id (Amerika)
 www.beasiswa.us www.studyinaustralia.or.id/Beasiswa.htm (Aussie)
 www.databeasiswa.com www.ens.fr/international (Perancis)
 www.rumahbeasiswa.com http://nec.or.id/ (Belanda)
 www.beasiswaluarnegeri.com www.studymalaysia.com (Malaysia)
 www.informasibeasiswa.net www.studycanada.ca (Canada)