Selasa, 16 Juni 2009

Judge from Its Cover

Kamu bisa nyanyi? Ato punya grup band? Pasti pernah ngayal jadi terkenal dong... Sengetop Nidji, atau Glenn? Hmm... terserah selera kamu deh..

Sekarang, gimana kalo khayalan kamu berlanjut ke situasi sbb: Akhirnya, ada perusahaan rekaman yang tertarik bikinin kamu album. Dan sebagai the next star, ceritanya kamu baru aja menyelesaikan rekaman. Tapi masih ada satu tugas lagi yang harus kamu lakukan untuk merampungkan album tersebut, yaitu pemilihan desain cover album.

Nah, kalo kamu dikasih 4 ragam pilihan desain, seperti yang ada di bawah ini, kira2 yang mana yang bakal kamu pilih??

1. Pemandangan yang sejuk, dengan menggunakan foto lokasi yang indah
2. Desain yang jenaka atau gambar lucu lainnya
3. Pola yang abstrak tanpa arti jelas, tapi bikin orang berpikir, atau
4. Narsis, alias majang foto diri?


Dari desain sampul album yang kamu pilih tadi, kamu akan segera tau seperti apa kepribadian kamu, juga gimana orang lain memandang diri kamu. Disini, kita bertentangan ama ‘hukum’ “don’t judge a book from its cover”. Kok gitu? Karna, situasi khayalan yang sedang kita ciptakan ini, punya alasannya masing-masing:

Ide untuk merilis album itu berhubungan erat sama kebutuhan psikologis kamu mengekspresikan diri; sedangkan desain yang pengen kamu liat dalam album tersebut berhubungan dengan social image kamu (image yang pengen kamu dapatkan dari orang lain). Gitchu...


So, inilah kepribadian kamu berdasarkan pilihan yang udah kamu pilih tadi:

1. Pemandangan yang sejuk, dengan menggunakan foto lokasi yang indah

 Kamu memandang diri sendiri sebagai orang yang penuh dengan kepedulian dan lembut yang selalu memiliki senyum dan kata-kata baik untuk diucapkan kepada orang lain. Bahkan, sangat sulit membayangkan ada orang yang lebih sensitif dari kamu. 
 Tapi bagi orang lain, kadang-kadang seolah-olah ada tembok di sekitar kamu yang nggak mengijinkan apapun sampai kepada kamu. Semua kesensitifan kamu mulai terlihat nggak tulus. Jika kamu nggak pernah membuka diri dan menunjukkan gimana perasaan kamu yang sebenernya, orang-orang akan selalu bertanya-tanya apa yang sebenernya kamu pikirkan. 
 
2. Desain yang jenaka atau gambar lucu lainnya

 Kamu mudah bergaul, cerewet, dan menyenangkan diajak bergaul. Dan kamu sadar sekali dengan kelebihan kamu ini. Tapi ada kalanya orang lain bisa melihat sisi lain diri kamu, yang ternyata nggak bisa diandalkan, angin-anginan, dan cenderung terbawa suasana. 
 Dapat membuat orang lain tertawa itu bagus bener, tapi kalo jadinya malah kamu yang ditertawakan, lain soal kan?? 

3. Pola yang abstrak tanpa arti jelas, tapi desain yang membuat orang berpikir

 Kamu mengambil rasa sakit dalam mengekspresikan kreativitas alami dan bakat kamu kepada dunia. Well, bakat itu mungkin memang ada, tapi kamu juga harus ingat bahwa tiap-tiap orang memiliki bakat masing-masing. 
 Cara terbaik bagi kamu untuk terkenal adalah dengan menerima dan mampu bekerja sama dengan orang lain. Kamu mungkin akan merasa asing sampai akhirnya kamu terbiasa melakukannya. Yang perlu kamu perhatikan adalah, kealamian itu memang penting, tapi jangan biarkan kamu menjadi orang yang eksentrik/aneh.

4. Foto diri sendiri

 Mungkin banyak orang yang akan bilang “Narsis!”, tapi sebenernya ada tujuan ‘mulia’ di balik kenarsisan itu, yaitu pengen memberi tau ke semua orang tentang apa adanya diri kamu, seperti “Ini gue, looh..” atau “Gue banget”. Kamu melihat kejujuran sebagai ciri-ciri terkuat kamu. 
Tapi hati-hati, yang kamu lihat sebagai ‘kejujuran’ bisa dianggap sebagai ‘keras kepala’ oleh orang lain –“Ini gue, take it or leave it”. Waduh, kesannya egois banget yah?!
Intinya, jika kamu mau mempertahankan kesan yang sama selamanya, paling nggak kamu harus memastikan orang lain hanya melihat sisi baik kamu! Well u must be an angel instead human, then... ;p

*Sumber: Kokology

Jumat, 12 Juni 2009

Soon! iPhone 3G S


Apple Segera Rilis iPhone 3G S

Setelah sukses dengan peluncuran perdana iPhone 3G beberapa waktu lalu, kini Apple kembali akan segera meluncurkan seri terbaru dari iPhone yang diklaim sebagai ponsel berkecepatan tinggi dan berkekuatan penuh, yaitu iPhone 3G S. 

“Dua kali lebih cepat” (dari iPhone 3G), adalah janji yang diberikan Apple pada pengguna iPhone 3G S dalam mengakses seluruh aplikasi yang terdapat pada ponsel, termasuk fasilitas web browser, dan kecepatan untuk melihat lampiran email. Penyempurnaan performa dan grafis 3D yang ditambahkan pada ponsel ini juga bisa membuat pengalaman bermain menjadi makin mengasyikkan.

Pada iPhone 3G S, pengguna bisa mengabadikan momen-momen penting di manapun berada berkat fitur kamera 3 megapiksel yang auto focus dan fasilitas rekam video. Tidak hanya merekam video, kamu pun bisa mengedit dan langsung mengunggahnya ke jejaring favorit seperti YouTube. Selain merekam gambar dan video, kamu juga bisa merekam suara berkat aplikasi voice memos. Trus, fitur voice control memungkinkan ponsel pintar ini mengenali nama-nama yang terdapat dalam daftar kontak kamu, bahkan koleksi musik kamu. Jadi, kamu tinggal menyebutkan nama untuk menelepon seseorang atau memutar musik. Asik, bukan?

Di luar negeri, ponsel berkapasitas penyimpanan hingga 32 GB ini akan dirilis pada 19 Juni 2009, dengan harga mulai dari USD 199*. Di Indonesia, kita tunggu saja…

Untuk keterangan lebih lanjut, misalnya mengenai performa atau perbandingan lainnya, coba cek blog tetangga yah? :D. Mungkin bung Ario di sheggario.blogspot.com bisa bantu ;)

Notebook Acer Aspire Timeline



Ringan, Stylish dan Tahan Lama!

Kini, pengguna notebook bermobilitas tinggi tidak perlu khawatir lagi dengan masalah habis baterai. Cukup nge-charge sekali, dan notebook pun akan tahan hingga 8 jam! Itulah keunggulan terkini yang digadang-gadangkan Acer melalui notebook terbarunya, Acer Aspire Timeline. 

Adalah teknologi prosesor Ultra-Low Voltage (ULV) besutan Intel yang dipaketkan ke dalam notebook Acer Timeline, sehingga memungkinkan baterai mampu bertahan melampaui batas waktu notebook biasa (4 jam). Meski tahan lama, jangan takut notebook akan menjadi panas, karena Acer juga menambahkan teknologi pendingin yang diadopsi dari teknologi pada mesin jet modern. 

Nggak cuma itu, keunggulan lain dari Acer Timeline yang baru diluncurkan di Indonesia pada akhir Mei 2009 lalu adalah body-nya yang slim. Pasalnya, pada seri notebook Acer Timeline dengan layar 13,3 inci, beratnya hanya 1,6 kg; sedangkan untuk layar 14 inci 1,9 kg. Dan ketebalan kedua notebook ini tidak lebih dari 0,9 inci lho!
Jadi, nggak akan nambahin beban berat di pundak atau di tangan ;P. Walaupun notebook ini berwarna klasik (abu-abu kehitaman), tapi desainnya cukup stylish kan? 

Berikut adalah spesifikasi lainnya dari notebook seharga Rp. 7-9 juta ini: harddisk 500GB, RAM 2GB, kecepatan 1.2GHz, 5 in 1 card reader, Dolby sound room audio enhancement, Bluetooth, LED backlit, crystal eye webcam, Buit-in WiMAX DDR3 RAM dan 64GB SSD.  

Mau, mau, mau?? 

;p

Senin, 08 Juni 2009

Dzikra Bamboe by Yulia Rahmi



Yulia Rahmi (Yuli), mahasiswi Universitas Islam Siliwangi (UNIS) jurusan Bahasa Inggris (2003), udah setahun ini menggeluti dunia enterpreneur yang dibangunnya bersama kakak dan rekanannya di bawah nama “Dzikra Bamboe”. Produk yang ditawarkannya cukup unik dan sangat Indonesia. Tapi hal lain yang paling oke dan patut diacungi jempol adalah, dalam mengembangkan usahanya ini, Yuli pun melibatkan masyarakat sekitar, lho! Artinya ia turut berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan masyarakat sekitarnya. Great, isn’t it? So, simak deh pengakuan Yuli tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan usahanya itu.

Dzikra Bamboe
Berdiri 28 Juni 2006. Dzikra itu singkatan dari Dzikir sambil berkarya. Jadi waktu itu lagi malam Nuzulul Quran, kita ngobrol-ngobrol dan sepakat pengen bikin usaha yang unik. Dan tercetuslah nama Dzikra Bamboe. 

The Owner
Saya, kakak saya dan Pak Dede. Saya sebagai marketing, Pak Dede desainer & produksi, dan kakak saya lebih ke humas untuk pemerintahannya, karena kebetulan ia bekerja di dinas koperasi Jawa barat.  

Awal ketertarikan
Saya melihat ada peluang bisnis dari anyaman ini, karena keunikannya. Menurut saya kalo mau bisnis, kita harus punya keunikan dalam berkreasi. Selama ini kan bambu hanya jadi bilik, sedangkan saya memanfaatkan bambu untuk fungsi lainnya. Saya memadukan antara guna dan seni, karena itu yang dicari orang: suka dan perlu. Jadi meskipun hanya untuk tempat buah misalnya, sebisa mungkin tempat itu kita buat dengan karya seni. 

Produk
Tudung saji, lampu berbentuk pagoda, keranjang parsel, frame, dll.

Desain
Desain ada yang dari pak Udin (pengelola yang di Bogor), yaitu rantang, tudung saji dan lampu pagoda, selebihnya Pak Dede. Tapi terbuka juga bagi mereka yang memiliki ide-ide kreatif.

Material
Semua material berasal dari bambu. Kebetulan kami tinggal di sekitar Citarum, masih banyak air, jadi kami tanam disitu. Yang susah adalah bambu hitam, karena sulit dicari, jadi ke depannya saya pengen menanam bambu hitam karena selama ini saya hanya membeli bambu hitam, tidak menanamnya. 

Produktivitas
Saya memberdayakan masyarakat sekitar. Jadi dalam proses produksinya dibagi menjadi 3 bagian: rangka, nganyam, dan finishing. Yang merangka adalah bapak-bapak, nganyam ibu-ibu, finishing bapak-bapak. Saya tidak bisa bilang produktivitas per harinya berapa, karena tergantung mood-nya ibu-ibu. Bisa jadi sehari 3, atau lebih, atau kurang. 

Alasan nggak ngerjain sendiri

Kalo sendiri, saya rasa saya akan kewalahan, karena saya kan juga sambil kuliah. Tapi yang penting saya tau prosesnya seperti apa. Lagian saya lebih senang mengajak masyarakat, karena mereka juga butuh penghasilan. Mereka juga sebenarnya kan enak, pelatihan gratis, bahan dari kita, dan hasilnya pun saya bayar. 

Modal Awal
Saya memulai usaha ini dengan modal kurang lebih 10 juta, dari hasil patungan bertiga. Waktu itu saya minjem duit orang tua dulu. Yang bikin mahal adalah alat khusus yang digunakan untuk membuat suatu bentuk/rangka. Trus kompresornya (untuk memperhalus bambu) juga mahal. Selain itu yang sekarang saya butuhkan juga adalah alat untuk bikin tali, karena sekarang kami masih tradisional, pake tangan. Tapi kalo pake tangan ketipisannya bisa berbeda. Makanya sekarang saya juga lagi ngajuin ke salah satu perusahaan untuk program pembinaannya, mudah-mudahan bisa dikabulin jadi saya bisa beli alatnya. 

Pemasaran

Kalau untuk daerah Bandung saya pasarkan ke hotel-hotel dan restoran. Saya baru punya workshop / pabrik, tapi rencananya mudah-mudahan di tahun 2007 ini saya bisa buka galeri di Padalarang. Alhamdulillah saya sudah ekspor ke Malaysia. Untuk bulan kemarin kami sudah mengirim sekitar 100 tudung saji, namun katanya permintaan akan meningkat pada lebaran nanti, yaitu untuk produk rantang dan parsel. 

Media Promosi

Media promosi kami melalui internet, dan mengikuti pameran-pameran UKM.

Karyawan
Karyawan saya 10-15 orang, mulai dari anak-anak sekolah / putus sekolah, ibu-ibu sampai bapak-bapak. Mereka kita latih dulu. Mereka sih senang-senang saja. 

Penggajian karyawan
Tergantung dengan besar-kecilnya produk. Misalnya untuk produk yang kecil, saya bayar Rp 2000/pcs/tugas (rangka/ nganyam/ finishing). 

Harga Produk
Kami menjual antara Rp 10.000, (frame) - Rp 100.000,- (tudung saji besar). Kenapa mahal, ya karena proses pembuatannya sendiri kan cukup susah. 
 
Laba
Sebenernya sampai saat ini pun saya belom bisa all out ya, karena hasil dari penjualan masih terus kita puter untuk modal, jadi belom bisa mengenyam hasilnya. 

Kendala
Kendala yang dihadapi banyak. Pertama, tenaga kerja terbatas. Kedua, pemasaran yang agak terbentur, karena untuk kelas menengah ke bawah produksi kami dinilai mahal, jadi kami harus berusaha bagaimana caranya agar terjadi proses penjualan. Kami menyadari kalo produk ini sebenarnya kan masalah selera juga. Jadi kalo dijual di pasar ya pasti pada bilang mahal, karena mereka tidak melihat seninya. Sedangkan untuk pembeli di restoran atau hotel, mereka tidak kontinuitas, jadi hanya beli, that's it. Ya mungkin karena produk ini tahan lama juga kali yaa, jadi yang udah dibeli masih pada bagus. 

Bagi waktu antara kuliah dan kerja
Ini yang paling sulit. Paling ya.. saya kan kuliah pagi. Pulang kuliah saya ngajar bahasa inggris di tempat les, sampe sore. Tapi karena sekarang saya juga lagi skripsi, jadi kuliahnya udah nggak padet.. Biasanya saya melakukan QC (quality control) pada malem harinya. Tapi malah seringnya, mereka udah nyetor duluan sebelum saya kontrol. Saya rasa mungkin karena mereka udah terbiasa, jadi udah pada bisa menyesuaikan dengan standar kualitas yang bagus..

Kalo ada rejeki, maunya ekspansi or diversifikasi usaha?
Saya lebih senang mengembangkannya, karena target market kami udah jelas, produk kami diakui menarik & kreatif, jadi buat apa susah-susah cari usaha lain lagi?

 Harapan
Saya percaya, namanya usaha pasti ada untung. Sekarang saya ini kan masih dibilang merintis, tapi mudah-mudahan suatu hari nanti bisa menjadi perusahaan besar yang dikenal masyarakat luas. 

Obsesi
Pengen jadi pengusaha sukses